Hidayatullah.com—Presiden Abdul Fattah Al-Sisi mengatakan dirinya tidak akan menjabat jika bertentangan dengan kehendak rakyat Mesir, lapor kantor berita MENA.
Hal itu dikatakannya dalam pidato peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu’ alaihi wasallam yang dgelar kementerian wakaf.
“Saya menjabat karena dipilih kalian dan bukan karena bertentangan dengan kehendak kalian,” kata Al-Sisi ditujukan kepada rakyat Mesir.
Dalam kesempatan itu Al-Sisi juga mempertanyakan mengapa sebagian orang menyeru agar melakukan unjuk rasa pada 25 Januari, memperingati revolusi 2011 yang menggulingkan rezim Husni Mubarak.
“Apakah kalian ingin menghancurkan negeri kalian dan rakyatnya? Lihat negara-negara, yang tidak akan saya sebutkan namanya, yang telah menderita selama 30 tahun terakhir ini,” kata Al-Sisi.
Presiden Mesir itu mengatakan dirinya tidak takut terhadap apapun dan dia tidak akan terima jika negeri Mesir hancur.
“Negeri yang hancur tidak dapat dibangun kembali,” kata jenderal mantan pejabat tinggi militer dan menteri pertahanan Mesir itu.
Sebuah kelompok di Facebook mengajak agar rakyat Mesir turun ke jalan pada 25 Januari 2016 dan menarik perhatian pengguna media sosial.
Kelompok itu mengajak orang melakukan protes terhadap “penindasan kebebasan berbicara, kebebasan berunjuk rasa, kebebasan berekspresi dan kebebasan media.”
Menurut deskripsi yang tertulis dalam lama kelompok itu, ajakan aksi protes tersebut tidak diprakarsai oleh kelompok Al-Ikhwan Al-Muslimun, yang selama setahun terakhir sering menggelar aksi-aksi protes berskala kecil, atau kelompok yang berafiliasi dengan partai lainnya. Pemilik laman mengaku aksi protes itu ditujukan untuk mempertahankan tujuan awal dari kebangkitan rakyat tahun 2011.
Tahun lalu, saat peringatan revolusi 2011 Presiden Mesir memuji para “martitr” yang tewas dalam gerakan massa itu, serta mengatakan bahwa amanat kebangkitan rakyat itu harus dipenuhi dan semangat revolusi harus ditularkan ke segala bidang.*