Hidayatullah.com–Hans Asperger, dokter spesialis anak pioner penelitian soal autisme dan namanya dipakai untuk menamai sindrom Asperger, menurut sebuah publikasi akademik yang dirilis hari Kamis (19/4/2018) secara aktif berkolaborasi dalam program Nazi, di mana ratusan anak cacat dibunuh, lapor DW.
Menurut sejarawan medis Herwig Czech, Asperger secara langsung merujuk dua anak perempuan cacat ke klinik anak yang dikenal buruk Am Spiegelgrund di Wina, di mana sekitar 800 anak dibunuh melalui program euthanasia Nazi.
Asperger juga menjadi bagian dari sebuah komisi yang me-screening sekitar 200 anak di sebuah panti anak cacat mental. Sekitar 35 orang dari anak-anak itu dikirim ke klinik Am Spiegelgrund dan dibunuh.
Menurut Czech, yang mengkaji file-file pribadi Asperger dan catatan pasien sebagai bagian dari risetnya, dokter Austria itu tidak pernah menjadi anggota aktif partai Nazi.
Meskipun demikian, Asperger bergabung dengan organisasi afiliasi Nazi, yang secara terbuka melegitimasi kebijakan higienis rasial seperti sterilisasi paksa.
Dalam papernya, Czech menulis Asperger bahkan mendapat pengakuan atas loyalitasnya kepada rezim Nazi.
Temuan terbaru ini membantah mitos yang menyebutkan bahwa Asperger dulu merupakan pengkritik vokal Sosialisme Nasional, bahwa Asperger menyerukan integrasi anak-anak yang memiliki kesulitan ke dalam masyarakat, sehingga banyak orang mengiranya sebagai pelindung anak dari program euthanasia Nazi.
Czech menyoroti bahwa Asperger tidak mendukung perlindungan terhadap anak-anak yang dianggap tidak dapat disembuhkan.
Ketika Hitler menduduki Austria pada 1938, fakultas-fakultas kedokteran Wina diganti sejumlah dokternya dengan yang berideologi Nazi.
Hasil riset itu menyebutkan bahwa Asperger berulang kali membuktikan loyalitasnya kepada Nazi, termasuk dengan program hieginis rasial dan menandatangani laporan-laporannya dengan imbuhan kata “Heil Hitler”.
Asperger dikenal luas atas upayanya mengidentifikasi sejumlah kelainan autisme. Istilah sindrom Asperger dimunculkan beberapa puluh tahun kemudian, menyusul kematiannya pada tahun 1980.*