Hidayatullah.com–Seorang pria berkewarganegaraan Jerman kelahiran Suriah, yang diduga membantu pelaksanaan serangan 9/11 atas gedung WTC di New York pada 2001, telah ditangkap oleh pasukan Kurdi di Suriah, kata seorang komandan senior Kurdi.
“Mohammed Haydar Zammar telah ditangkap oleh pasukan Kurdi di bagian utara Suriah dan sekarang sedang diinterogasi,” kata komandan itu kepada para reporter hari Rabu (18/4/2018) seperti dilansir DW.
Zammar diyakini merupakan perekrut anggota untuk kelompok Al-Qaeda dan teman dekat sejumlah anggota sel teror.di Hamburg, Jerman, yang diduga berperan penting dalam pelaksanaan serangan 9/11 di Amerika Serikat.
Tak lama setelah serangan 9/11, Zammar pergi meninggalkan Hamburg menuju Maroko, di mana dia diculik CIA dan kemudian diserahkan ke otoritas Suriah. Menyusul serangan tahun 2001 itu, Amerika Serikat banyak melakukan operasi penangkapan-penculikan secara rahasia (rendisi) orang-orang yang disangkanya teroris di berbagai negara. Tidak sedikit dari mereka yang dikirim ke penjara Guantanamo.
Pada tahun 2007, Zammar dijatuhi hukuman penjara 12 tahun oleh pengadilan di Suriah karena menjadi anggota Ikhwanul Muslimin.
Setelah perang Suriah pecah,.dia diyakini dibebaskan dari penjara dan kemufian bergabung dengan ISIS alias Daesh.
Komandan Kurdi yang berbicara dengan AFP hari Rabu menolak menjelaskan apakah Zammar secara aktif ikut berperang bersama sebuah kelompok ekstrimis di Suriah.
Pentagon mengkonfirmasi penangkapan Zammar, dengan mengatakan bahwa pria itu satu bulan lalu ditangkap oleh pasukan militan dukungan AS, Syrian Democratic Forcea (SDF) yang anggotanya campuran orang Kurdi dan Arab yang memerangi ISIS.
Tahun 2001, Kantor Kejaksaan Federal Jerman telah memulai pemeriksaan terhadap Zammar dengan tuduhan mendukung organisasi teroris. Namun pada 2008, perlakuan terhadap pria kelahiran Suriah yang telah menjadi warga negara Jerman itu dipermasalahkan di parlemen, setelah pemerintah diduga tidak bertindak banyak untuk melindungi warganya dari penyiksaan.
Menlu Jerman kala itu, Frank-Walter Steinmeier, membantah tegas tuduhan itu dan menyangkal bahwa pemerintah Jerman menerima saja penculikan Zammar oleh CIA.*