Hidayatullah.com—Ribuan warga Israel melakukan aksi demonstrasi di Tel Aviv untuk memprotes apa yang mereka sebut sebagai kesulitan ekonomi yang disebabkan ketidakbecusan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Dilansir BBC Ahad (12/7/2020), Rabin Square dipenuhi oleh pengunjuk rasa yang sebagian besar kalangan muda bermasker tetapi tidak menjaga jarak sosial. Unjuk rasa digelar oleh kelompok usaha kecil, wirausahawan dan kelompok seniman pentas.
Mereka mengatakan tunjangan dana dari pemerintah selama pandemi lambat datangnya.
Banyak dari mereka mengalami kesulitan ekonomi dan marah melihat kebijakan pemerintah dalam penanggulangan coronavirus yang justru merenggut mata pencaharian mereka. Mereka menagih uang tunjangan dari pemerintah yang tidak kunjung datang.
Sementara para pekerja yang memiliki gaji mendapatkan tunjangan pengangguran lewat skema “merumahkan sementara pekerja”, kelompok wirausahawan mengaku menunggu berbulan-bulan dana yang dijanjikan pemerintah.
“Saya memiliki 40 karwayan tanpa pendapatan, tidak punya uang,” kata Michael Gaist-Casif wakil presiden sebuah perusahaan tata cahaya dan suara kepada Reuters.
“Kami membutuhkan pemerintah untuk memompakan uang sampai kami kembali normal. Kami sudah tidak bekerja sejak pertengahan Maret, lalu April,Mei, Juni dan Juli, dan bulan Agustus sepertinya akan terjadi malapetaka,” imbuhnya.
Hari Jumat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu dengan para aktivis untuk membicarakan keresahan mereka.
Israel memberlakukan penguncian wilayah secara ketat pada pertengahan Maret, tetapi kemudian mencabut pembatasan-pembatasannya pada bulan Mei. Pengangguran di Israel naik 2%.
Hari Jumat Israel mengalami lonjakan kasus baru infeksi coronavirus sebanyak hampir 1.500. Total sudah 354 orang kehilangan nyawa akibat Covid-19 di negeri Zionis Yahudi itu, menurut pencatatan yang dilakukan Johns Hopkins University.*