Hidayatullah.com–Operasi keamanan terhadap kelompok teror di Arab Saudi timur telah sukses.
Pasukan keamanan selama tiga bulan telah berupaya mencari penembak tak bertanggungjawab atas serangan bertahun-tahun terhadap polisi di kota kecil yang telah menjadi pusat demonstrasi anti-pemerintah.
Sebelum ini, seorang perwira polisi tewas dan dua lainnya terluka saat mobil patroli mereka terkena bom rakitan IED di Qatif, Arab Saudi, Ahad 11 Juni 2017.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melaporkan bahwa insiden terjadi di distrik Masoura di Al Awamiyah sekitar pukul 23.30 saat para korban sedang berpatroli.
Baca: Kejahatan Tokoh Syiah Nimr Al- Nimr sehingga Dieksekusi di Arab
Sejumlah jurnalis yang diajak pemerintah melakukan kunjungan ke Kota Awamiya, Rabu, 9 Agustus 2017, menyaksikan gedung-gedung rusak parah akibat adu senjata antara pasukan bersenjata dengan mereka.
Para wartawan yang dikawal oleh pasukan khusus naik kendaraan lapis baja melihat jala-jalan hancur ketika akan memasuki zona adu senjata di kota tersebut.
Penduduk kota itu mengatakan sembilan warga sipil telah terbunuh dalam kekerasan minggu lalu dan lebih dari 20.000 telah dievakuasi ke desa-desa terdekat.
Perwakilan kementrian mengatakan wilayah Al Musawara enam bulan terakhir telah kosong dari penduduk sipil dan menyisakan “para teroris”.
Tetapi pasukan keamanan harus menunggu hingga para penduduk meninggalkan wilayah yang berdekatan sebelum mereka dapat memulai serangan terakhir.
Otoritas setempat mengatakan mereka sedang membersihkan wilayah itu dan akan membangung pusat-pusat perbelanjaan yang menarik, perkantoran, ruang hijau dan air mancur di Al Musawara.
“Kami memberitahukan semua orang di komunitas itu bahwa akan ada tahap pengembangan untuk beberapa wilayah di Qatif, dimulai dengan Musawara,” kata Esam Abdullatef Almulla, wali kota daerah tersebut dikutip gulfnews, Jumat 11 Agustus 2017.
Baca: OKI Kutuk Serangan Roket terhadap Patroli Polisi Saudi
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dia menyangkal keprihatinan yang diangkat oleh para ahli PBB pada April bahwa penghancuran pemukiman berumur 400 tahun akan mengancam warisan budaya Awamiya, mengatakan bahwa mayoritas masyarakat menyetujui proyek itu.
“Pastinya, kami tidak menerima persetujuan dari semuanya, tetapi kebanyakan warga Qatif dan Awamiya ingin melihat pemukiman mereka dibangun,” kata Almulla.
Pemerintah memberikan kompensasi pada para penduduk dengan lebih dari 800 juta riyal (200 juta dollar), katanya, dan telah menghancurkan sekitar 80 dari 488 rumah di Musawara.
Qatif yang didominansi kaum Syiah sering dilanda sejumlah serangan teror terhadap polisi dan mobil patroli. Dalam beberapa kejadian, korban tewas juga ada yang berasal dari kalangan warga sipil.*