Hidayatullah.com–Anggota dari partai Perdana Menteri Inggris David Cameron, Konservatif, hari Minggu (3/2/2013) mendesak Cameron menunda dilakukannya pemungutan suara di parlemen minggu ini atas pernikahan gay, seraya memperingatkan masalah ini bisa melemahkan partai dan membahayakan peluangnya terpilih kembali.
Cameron telah menjanjikan dukungan pribadinya untuk rancangan undang-undang (RUU) pernikahan gay, namun banyak anggota di partainya dan di antara anggota legislatif dari Konservatif menentangnya atas dasar moral, dan mengatakan pemerintah tidak memiliki mandat untuk mendorong melalui parlemen.
Desakan itu dalam bentuk surat yang ditandatangani 25 mantan pimpinan dan pimpinan saat ini yang tergabung dalam Asosiasi Konservatif Lokal, yang diserahkan ke kediaman Cameron di Downing Street pada hari Minggu sore oleh enam penandatangan.
“Kami merasa sangat kuat bahwa keputusan membawa RUU ini ke parlemen belum dilakukan dengan debat yang memadai atau konsultasi dengan baik pada anggota Partai Konservatif atau dengan negara pada umumnya,” kata surat itu.
Surat itu juga menyatakan: “Pengunduran diri anggota dari partai yang bakal terjadi dan mengkhawatirkan kita, jika RUU berlaku, akan menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap Partai Konservatif dalam pemilihan 2015.”
Seorang anggota Asosiasi Konservatif, Geoffrey Vero, mengatakan, Cameron harus mengambil masalah ini lebih lambat.
“Saya merasa sejumlah pendukung Konservatif dan pemilih akan menimbang masalah ini, yang mungkin mempengaruhi peluang David terpilih kembali pada tahun 2015,” katanya kepada Sky TV, dilansir Chicago Tribune.
“Kami pikir itu adalah risiko berbahaya bagi pendukung inti kita jika hal ini dilakukan,” sebutnya.*