Hidayatullah.com—Pemerintahan transisi Sudan telah menandatangani perjanjian damai dengan lima kelompok pemberontak dalam sebuah seremoni yang digelar di negara tetangga Sudan Selatan.
Kesepakatan itu ditujukan untuk mengakhiri konflik 17 tahun di daerah Darfur dan negara-negara bagian di sebelah selatan.
Namun, dua kelompok pemberontak lain menolak ikut menandatangani kesepakatan itu, yang juga mencakup antara lain isu kepemilikan lahan atau tanah, pembagian kekuasaan dan pemulangan jutaan rakyat Sudan yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik bersenjata,lansir BBC Senin (31/8/2020).
Upaya-upaya kesepakatan sebelumnya untuk mengakhiri konflik bersenjata yang berkepanjangan itu gagal digelar.*