Hidayatullah.com—Upaya pencarian di reruntuhan sebuah gedung yang ambruk dalam ledakan besar di Beirut bulan lalu hari Ahad (6/9/2020) dihentikan setelah tidak ditemukan adanya korban selamat.
Operasi pencarian di lokasi bersejarah distrik Mar Mikhail itu sejak hari Kamis menyedot perhatian warga Libanon, yang berharap masih ada korban selamat ditemukan di bawah reruntuhan bangunan menyusul ledakan tanggal 4 Agustus yang menewaskan 191 orang dan melukai hampir 6.500 orang. Tujuh orang masih dinyatakan hilang, lapor Associated Press.
Operasi terakhir itu dimulai pada hari Kamis, ketika seekor anjing yang digunakan oleh tim SAR dari Chile menunjukkan sinyal kemungkinan adanya korban selamat di bawah sebuah bangunan ambruk saat dia menjalankan tugasnya menyusuri jalanan di daerah tersebut. Tim penyelamat kemudian menggunakan derek, sekop dan bahkan tangan kosong untuk mencari korban selamat setelah alat yang disematkan di seekor anjing bernama Flash mengeluarkan sinyal adanya denyut jantung manusia.
Anjing berwarna hitam-putih berusia 5 tahun itu mondar-mandir di sekitar gedung yang runtuh itu beberapa kali dalam sehari, sementara tim bantuan membersihkan puing-puing.
Foto Flash, yang mengenakan sepatu berwarna merah untuk melindungi cakarnya, beredar di media sosial dan anjing itu menjadi pahlawan yang dielu-elukan warga Libanon.
Kepala tim penyelamat dari Chile, Francisco Lermanda, mengatakan kepada para jurnalis bahwa pada Sabtu malam di lokasi itu tidak ditemukan korban selamat atau mayat di bawah reruntuhan gedung. Lemanda mengatakan sinyal “denyut jantung” yang terdeteksi alat tersebut kemungkinan berasal dari anggota tim penyelamat.
Ketika pencarian berlangsung, tim Chile mendesak agar orang-orang di jalan, termasuk para jurnalis, agar mematikan ponse mereka dan tetap diam selama beberapa menit agar tidak mengusik kerja alat pendeteksi mereka.
Lemanda mengatakan tim pencari akan memeriksa tepian jalan dan setelah itu akan menyatakan bahwa operasi tersebut berakhir. Tidak jelas apakah pencarian korban tewas masih akan dilanjutkan.
Dua hari setelah ledakan, satu tim penyelamat asal Prancis dan relawan dari pertahanan sipil Libanon sudah mencari korban di lokasi yang sama, yang di bagian lantai bawah gedung terdapat sebuah bar. Ketika itu dikatakan bahwa mereka tidak memiliki alasan untuk meyakini masih ada orang di lokasi tersebut.*