Hidayatullah.com—Polisi Bangladesh akhirnya menangkap seorang pemburu liar tersohor yang dikejar aparat selama 20 tahun, dan merupakan tersangka pembunuh sekitar 70 macam Bengal yang nyaris punah.
Kapala kepolisian setempat Saidur Rahman mengatakan bahwa Habib Talukder – yang dijuluki “Tiger Habib” – tinggal di dekat hutan dan selalu berhasil kabur ketika petugas memeriksa daerah itu.
“Bertindak setelah mendapatkan informasi, kami akhirnya berhasil meringkusnya dan dan menjebloskannya ke dalam penjara,” kata Saidur Rahman seperti dikutip AFP Selasa (1/6/2021).
Tempat perburuan Talukder adalah kawasan hutan mangrove Sundarbans yang sangat luas yang membentang dari India hingga Bangladesh. Hutan itu merupakan salah satu tempat di dunia yang paling banyak dihuni macan Bengal.
Kulit, tulang dan daging kucing besar itu laris di pasar gelap yang kemudian akan menjualnya kembali di China dan tempat lain.
Talukder, 50, memulai karirnya sebagai pengumpul madu lebah liar di hutan, dan kemudian menjadi pemburu macan yang dikenal lincah mengelak dari kejaran aparat.
“Kami mengagumi sekigus takut kepadanya,” kata Abdus Salam, seorang pencari madu hutan. “Dia seorang yang berbahaya yang berani sendirian menghadapi Mama [macan] di dalam hutan.”
Di kalangan hewan jenis kucing, macan Bengal memiliki keunikan dapat hidup dan berburu mangsa di air payau di kawasan hutan mangrove. Kucing besar itu juga pandai berenang.
Menurut Departemen Kehutanan Bangladesh, macan Bengal populasinya menurun dari 440 pada tahun 2004 menjadi hanya 106 di tahun 2015.
Pada tahun 2019, populasinya naik sedikit menjadi 114 berkat upaya petugas menghalau para pemburu liar dan bandit di kawasan itu.
Mainuddin Khan, seorang petugas konservasi setempat, mengatakan kabar tentang penangkapan Talukder “sedikit melegakan.”
“Dia membuat kami pusing tujuh keliling. Dia mengancam keanekaragaman hayati di hutan,” ujarnya.*