Hidayatullah.com—Menteri Pendidikan Arab Saudi Hamad Al-Sheikh mengatakan bahwa jumlah penelitian ilmiah di universitas di Kerajaan mengalami peningkatan 120 persen selama tahun 2021. Sebagian penelitian hasil produk universitas.
“Ada tingkat pertumbuhan 200 persen dalam output dari penelitian ilmiah, setelah mengembangkan program dukungan kelembagaan pada tahun 2019. Sekitar 27 persen hasil penelitian ilmiah di kawasan Arab adalah milik peneliti di universitas-universitas Saudi,” katanya saat berbicara pada sesi kedua Forum Anggaran 2022 hari Senin dikutip Saudi Gazette.
Al-Sheikh mengatakan bahwa 54 buku baru telah dikembangkan di samping 112 buku yang ada. Dia mengatakan ada 35 universitas Saudi yang mendapat tempat di peringkat internasional.
Ini termasuk enam universitas menurut Shanghai Ranking, 15 di antara Times Higher Education World University Rankings dan 14 di antara QS World University Rankings.
Al-Seikh mengumumkan bahwa tes khusus akan diadakan untuk siswa sekolah menengah pertama mulai tahun ini dan seterusnya untuk mengetahui bakat, kemampuan, dan spesialisasi yang ingin mereka pilih untuk studi yang lebih tinggi. Ia mengatakan total SR185 miliar (setara Rp 707 Miliar) telah dialokasikan untuk sektor pendidikan dan hal ini dianggap jumlah yang sangat besar, di samping apa yang diterima kementerian melalui inisiatif yang terkait dengan sektor pendidikan.
Menurut menteri, ada lebih dari 480.000 guru pria dan wanita yang telah menjalani 30.000 kursus pelatihan. Hal ini terjadi peningkatan partisipasi pada fase anak usia dini sebesar 22,6 persen di sektor pemerintah, dan jumlah mereka yang berusia lima tahun meningkat sebesar 44 persen.*