Hidayatullah.com–Kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingnya masih terus berlangsung. Sementara itu, aksi bumi hangus rumah-rumah warga Rohingya oleh kelompok militer Myanmar, masih terus berlangsung hingga hari ini.
Teror ini membuat semua warga di Kota Maungdaw dan Buthidaung, sejak hari Rabu, (30/08.2017) mengungsi dan menyelamatkan nyawa mereka.
Inilah update terakhir, sejak hari Selasa dan Rabu (29-30/08/2017), yang diambil dari laman Rohingya Vision TV.
Hari Rabu
Pukul 5.00 pagi: Di desa Dargwafara, Hawarbill, Rabailla, Renuaza, Boordargarkul di bagian utara Maungdaw telah habis terbakar.
Seluruh desa yang dihuni etnis Rohingya telah dilalap api besar-besaran, membuat semua warga dalam pelarian, mencari tempat berlindung yang aman menuju Perbatasan Bangladesh, sementara itu, menurut laporan Rohingya Vision TV, di perbatasan, mereka juga ditolak menyeberang.
Baca: Catatan Kekerasan Militer Myanmar terhadap Etnis Rohingya Hari ke-4
Pukul 09.00 pagi: Militer Myanmar mulai membakar dusun Zadifara di Hatifara, Maungdaw. Ada 4-5 rumah dibakar. Menurut penduduk setempat, api besar mungkin membakar seluruh desa.
Pukul 10:00 pagi: Di Dewanali Garitibil, Maungdaw juga dibakar. Aksi ini dilakukan anggota militer bersama dengan Budha Moghs dan Murung.. Di sana, mereka mendapat perlindungan aparat keamanan dan pasukan Burma. Pada saat yang sama, desa Maungnama Townrowa, Maungdaw dibakar bersama milisi Budha Moghs dan penduduk desa berada di bawah ketakutan yang luar biasa akan serangan lebih lanjut.
Etnis Murung, Mrung atau suku Mro, adalah suku-suku yang berada di perbatasan dengan Burma (Myanmar), India, dan Bangladesh. Mereka diidentifikasi sebagai sub kelompok orang Chin.
Pukul 12:00 sore: Pihak militer mengundang etnis Rohingya dalam sebuah pertemuan di Buthidaung, namun lebih dari 80 orang etnis Rohingya justru ditangkap. Laporan lebih lanjut dari tahanan masih belum diketahui.
Pukul 3:00 sore: Helikopter militer terlihat berkeliaran di langit Shabbazar, Maungdaw dan kemudian mendarat di sana. Setelah mendarat, militer melakukan beberapa diskusi mencurigakan.
Pukul 17.30 sore: Sebuah helikopter militer lain terlihat di langit Maungdaw. Menurut penduduk setempat, helikopter itu tampaknya berbeda dari helikopter militer biasa dan etnis Rohingya merasa sangat ketakutan akan adanya konspirasi dan penganiayaan lebih lanjut.*