Hidayatullah.com– Ketika pound Suriah mengalami penurunan tajam terhadap dolar AS dan fluktuasi terus berlanjut, warga sipil di beberapa wilayah Suriah beralih ke lira Turki untuk berbelanja dan kebutuhan lainnya. Lira Turki telah menjadi mata uang yang dipercaya dan dipilih di wilayah Suriah yang berada di bawah kendali oposisi dan wilayah yang telah dibersihkan dari terorisme oleh tentara Turki lapor Anadolu Agency pada 14 Juli 2020.
Di wilayah utara Suriah yang berbatasan dengan Turki, termasuk wilayah Idlib serta wilayah lainnya yang dibersihkan oleh operasi kontra-terorisme yang digelar Turki sejak 2016. Diantara operasi militer adalah Euphrates Shield, Olive Branch dan Peace Spring. Banyak pelaku ekonomi mulai menggunakan lira Turki di pasar sayur, pompa bensin, toko pakaian, restoran, toko roti, dan toko kelontong.
Zakariyah Ahmad, seorang pemilik restoran di Al-Bab, Aleppo utara, mengatakan lira Turki digunakan secara luas dan penduduk setempat senang dengan itu. Dia mengatakan baik penduduk setempat dan pemilik toko senang menggunakan lira karena stabilitasnya dibandingkan dengan pound Suriah.
Mohammad Casim, seorang pedagang, mengatakan setelah elemen-elemen oposisi memulai perjuangan melawan rezim Bashar al-Assad pada tahun 2011, mereka tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan pound Suriah. Mereka sekarang menikmati menggunakan lira Turki karena pound Suriah kehilangan banyak nilainya.
Casim mengatakan pound Suriah masih lazim digunakan di beberapa lokasi namun lira Turki masih jauh lebih lazim, menambahkan bahwa dia mengharapkan bisnis-bisnis untuk beralih dari pound Suriah ke lira Turki yang “aman”.
Mustafa Cibli, yang bekerja untuk kantor pertukarang mata uang di Al-Bab, mengatakan makanan pokok seperti gula, minyak, kacang-kacangan, sayur, dan bahan bakar dihargai lebih tinggi di lira Turki, yang membuat penduduk lokal “lebih aman.”
Rezim Assad telah terpukul oleh sanksi baru AS yang lebih berat pada tahun ini. Awal tahun ini, satu dolar AS berharga 1.000 pound Suriah, tetapi pada pertengahan Juni harganya 4.000 pound Suriah. Sejak itu telah pulih menjadi sekitar 2.300 pound per dolar.
Suriah baru saja mulai bangkit dari konflik dahsyat yang dimulai pada awal 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menindak para pengunjuk rasa dengan keganasan yang tak terduga. Ratusan ribu orang kehilangan nyawa dan lebih dari 5,5 juta warga sipil mengungsi di negara-negara lain ketika perang saudara pecah delapan tahun lalu.
Hampir 4 juta orang berlindung di Turki, negara yang menampung lebih banyak pengungsi Suriah daripada negara lain di dunia.*