Tidak mau kalah dengan saudara-saudaranya yang lain, 400 orang anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) dan anggota Ansor se-Surabaya, Minggu (29/3), menggelar Apel Banser di depan Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Jalan dr Soetomo Surabaya. Mereka menggelar protes dengan cara istighosah. Apel yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 10.45 WIB itu diawali dengan istighotsah (doa memohon keselamatan) selama 15 menit yang dipimpin Wakil Ketua PC GP Ansor Surabaya, Azhari Bilal. Setelah itu, orasi dari sejumlah pimpinan Ansor se-Surabaya dan menyanyikan lagu-lagu yang intinya mengutuk serangan AS ke Iraq serta mempertanyakan sikap PBB tidak keras kepada George W Bush. Di sela-sela apel itu, sejumlah warga Ansor Surabaya membawa beberapa poster dan membakar “boneka” Bush. Bunyi poster itu antara lain Bush Memang Biadab Tapi PBB Banci, Dunia Bukan Milikmu Bush, Seret Bush ke Mahkamah Internasional, dan Banser Ansor Gagah Berani Melawan Zionis. Acara diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap Banser dan Ansor Surabaya yang dibacakan Ketua PC GP Ansor Surabaya Ir H Masduki Thoha, kemudian pernyataan sikap itu diserahkan ke Konsul AS melalui staf sekuriti Hadi Suhardi. Dalam pernyataan sikap sebanyak empat lembar itu, Ansor siap menurunkan Banser berkekuatan 4.000 personil untuk diberangkatkan ke Irak menjadi “pasukan perdamaian dunia” jika diminta pemerintah Indonesia dan pemerintah Irak. Selain itu, Ansor Surabaya mengimbau PBB untuk menunjukkan otoritas untuk menghentikan perang dan bukan sekedar menyampaikan keprihatinan, apalagi memberikan bantuan pangan yang diganti dengan pasukan minyak Iraq atau “Oil for Food.” Ansor Surabaya juga menilai AS sering mengklaim diri sebagai negara demokratis tapi selalu menerapkan standar ganda dan melakukan tindakan tanpa kesepakatan PBB serta membunuh warga sipil di berbagai belahan dunia tanpa rasa kemanusiaan sama sekali. Oleh karena itu, katanya, Ansor Surabaya menyerukan kepada negara-negara Arab untuk menyatukan diri mempertahankan dan membela teritorial serta komunitas Islam. Ansor juga meminta pemerintah Indonesia pro-aktif mempelopori perdamaian di PBB. Usai Banser melakukan apel dan aksinya, ratusan simpatisan PPP se-Surabaya yang telah melaksanakan Hari Lahir (Harlah) ke-30 di Gelora Pantjasila Surabaya juga mendatangi Konjen AS untuk melakukan aksi serupa untuk menyatakan penolakan atas serangan AS ke Iraq. Kedua aksi itu diamankan sekitar satu SSK (satuan setingkat kompi) dari Polwiltabes Surabaya dan Polresta Surabaya Selatan yang dipimpin Kapolresta Surabaya Selatan AKBP Ilham Salahuddin. Mereka sempat menutup arus lalu lintas menuju Jalan dr Soetomo (Konjen AS). Ant/cha