Hidayatullah.com–“Jamaah Islamiyah tak ada. JI ada karena diada-adakan,” katanya di sebuah diskusi di Jakarta, Selasa. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa organisasi JI awalnya muncul dari pengakuan Umar Al Faruq yang menunjuk Abdullah Sungkar. Menurut Faruq, Abdullah Sungkar adalah pendiri JI padahal orang tersebut sudah meninggal. Dalam analisa Maulani, organisasi JI adalah srategi AS untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai pagar bagi Cina (menjadikan negara-negara Asia sebagai `centeng` untuk menghadapi Cina). Ia juga menjelaskan bahwa beberapa tokoh atau pun pejabat Malaysia yang pernah dihubunginya menyatakan, organisasi JI itu tidak pernah ada di Malaysia bahkan orang-orang seperti Abdullah Sungkar pada tahun 1985 diterima dengan terbuka oleh pemerintah dan masyarakat Malaysia. “Kalau memang mereka organisasi teroris seharusnya sejak dulu sudah ditangkap,” katanya. Yang menjadi titik balik dari semua kejadian saat ini adalah peristiwa bom Bali 12 Oktober 2002. Menurut Maulani, dari peristiwa tersebut kemudian muncul jaringan teroris JI. (Ant)