Hidayatullah.com–Kepala Sub Bidang Pelayanan Kontrasepsi dan KRR BKBPIA Purwakarta, Tini Rostini, mengatakan, siswa dari tingkat SMP hingga SMA/SMK harus dibekali pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Ini bertujuan, agar tidak ada anak remaja yang coba -coba melakukan seks bebas karena telah memahami pentingnya KRR. “Di sinilah pentingnya memberi pengetahuan KRR sejak dini,agar tidak ada remaja yang terjebak melakukan seks bebas,” ujar Tini,ditemui di Kantor BKBPIA Purwakarta, Rabu (1/12) pagi. Tini mengaku prihatin dengan gaya hidup anak remaja sekarang. Tentunya, kata dia, menjadi beban moral bersama jika anak anak remaja tersesat dengan mencoba coba melakukan seks bebas karena minimnya pengetahuan dan pemahaman KRR. “Setidaknya dengan memahami KRR mereka diharapkan bisa menjaga diri dalam pergaulan,” tukasnya. Menurutnya, kalau saja sekarang anak anak remaja sudah berprilaku bebas melakukan seks, bagaimana dengan generasi yang akan datang. Untuk itu, lanjut Tini, sedari diri mereka harus dibekali pengetahuan dan pemahaman KRR sehingga anak remaja terbentengi ahlak dan moralitasnya. “Tentunya upaya ini harus dilakukan bersama sama dimulai dukungan keluarga (orang tua) sampai sekolah,” ungkapnya seraya menyayangkan, dukungan dari pemerintah daerah terkait KRR masih rendah. Tini mengusulkan, agar pusat informasi kesehatan (PIK) yang berada disetiap kecamatan difungsikan lagi. Hal ini guna membantu remaja mendapat pengetahuan dan pemahaman KRR. ”PIK bertugas untuk memberikan konsultasi tentang KRR kepada remaja,” pungkasnya. Pra nikah Belum lama ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat hasil survei pada 2010 menunjukkan, 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan seks pranikah. “Artinya dari 100 remaja, 51 sudah tidak perawan,” ujar Kepala BKKBN Sugiri Syarief usai memberikan sambutan dalam memperingati Hari AIDS Sedunia di lapangan parkir Monas, Jakarta Minggu (28/11). Hasil survei untuk beberapa wilayah lain di Indonesia, seks pranikah juga dilakukan beberapa remaja, misalnya saja di Surabaya tercatat 54 persen, di Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan. Selain itu, data tentang penyalahgunaan narkoba menunjukkan, dari 3,2 juta jiwa yang ketagihan narkoba, 78 persennya adalah remaja. Sedangkan penderita HIV/AIDS terus meningkat setiap tahunnya. [pko/ant/hidayatullah.com]