Hidayatullah.com–Kelompok Ahlussunah wal Jama’ah (Aswaja) yang banyak disebut menyusul insiden kerusuhan Pesantren Yapi, Pasuruan, diketuai oleh KH. Nurcholis Mustari. Tak banyak yang tahu sosok pria kelahiran 3 Agustus 1939 yang kini tepat berusia 72 tahun ini.
Kiai Nurcholis adalah mantan Wakil Syuri’ah NU, sekaligus bekas Wakil Ketua MUI Bangil. Nurcholis memang tergolong ulama yang disegani di daerah itu. Meski sudah udhur, namun semangat dakwahnya tak pernah padam.
“Saya sudah tua, 72 tahun, karena itu sisa umur saya ini saya manfaatkan untuk amar ma’ruf nahi mungkar,” kata Nurcholis di kediamannya Jl. Anggur No. 688 Kidul Dalem, Bangil, Kamis (17/2) ketika dikunjungi hidayatullah.com.
Sekitar tahun 2000, Nurcholis mendirikan Aswaja. Pendirian itu dimaksudkan untuk mengawal kemurnian ajaran Islam dari paham sesat. Kini, anggotanya berjumlah sekitar 380 orang dari sekitar Pasuruan.
“Bebas, siapa saja bisa bergabung ke kelompok ini,” katanya. Adapun yang bergabung lebih banyak anak muda.
Nurcholis mengatakan, meski dirinya warga NU, Aswaja adalah organisasi kemasyarakatan biasa, tidak berafiliasi dengan NU atau oraganisasi lainnya. Tapi, dari segi kultural dan peribadatan, ia mengaku Aswaja mirip NU.
“Ini organisasi biasa,” terangnya.
Sebagai organisasi yang bermahzab Sunni, Nurcholis mengakui, Aswaja menentang keras paham Syi’ah. Apalagi, jika paham itu sudah didakwahkan kepada masyarakat yang mayoritas Sunni.
Yapi sendiri, katanya, pesantren yang dikenal berpaham Syi’ah. Ia mengakui, Yapi sering mendakwahkan paham itu kepada masyarakat. Bahkan Nurcholis menemukan, banyak bacaan Syi’ah telah masuk sekolah.
“Sekarang banyak buku dan bacaan Syi’ah yang masuk perpustakaan sekolah,” ungkapnya.
Hal itulah, yang menurut Nurcholis, pemicu permasalahan baru di masyarakat tempatnya.
“Nah, ini yang menyulut masalah. Kalau diam saja nggak apa-apa,” terangnya.
Ia mengatakan, sekiranya ajaran itu dilaksanakan sendiri tanpa disebarkan, Aswaja tak menganggap masalah.
“Kalau mereka nggak ganggu, kondusifitas akan tetap terjaga,” terangnya.*