Hidayatullah.com–Ketua Lembaga Persahabatan Indonesia Libya (LPIL), KH. Ahmad Nazri Adlani, mengaku puas dengan sikap pemerintah Indonesia terkait krisis Libya. “Meski agak terlambat, kami sudah cukup puas dengan sikap pemerintah,” kata Kiai Nazri di sela-sela Konferensi Pers Forum Umat Islam (FUI) di Kantor FUI, Jakarta, Rabu (30/3) siang, menyikapi pembakaran al-Qur`an, krisis Libya, dan intervensi parlemen AS soal Ahmadiyah.
Menurut LPIL, pemerintah sudah bersikap tegas soal kasus krisis Libya. Sikap pemerintah, kata Kiai Nazri, sejalan dengan apa yang diusulkan LPIL.
“Beberapa waktu lalu kami mengusulkan hal itu kepada pemerintah. Kami juga berharap Indonesia mengirim pasukan perdamaian,” terangnya.
Kiai Nazri juga menduga konflik Libya yang tak kunjung mereda ini sarat dengan intervensi Amerika Serikat dan sekutunya. “AS mengucurkan dana kepada pasukan sekutu untuk menyerang Libya,” kata lelaki yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu.
Lebih lanjut, Kiai Nazri tidak bersepakat terkait anggapan masyarakat dunia yang menyebutkan bahwa Presiden Qadhafi adalah seorang diktator. “Itu tidak benar. Qadhafi adalah sosok yang loyal terhadap dakwah Islam. Ia sering menyumbang aktivitas dakwah di berbagai negara. Ia memiliki kontribusi dengen menciptakan ribuan santri penghafal al-Qur`an,” jelasnya.*