Hidayatullah.com–Wakil Gubernur Aceh, H. Muhammad Nazar,S.Ag dalam sambutan pembukaan Musyawarah Wilayah ke 3 Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) – Aceh mengatakan bahwa problematika dakwah dewasa ini adalah rendahnya respon ummat akan kepentingan menggalakkan pengajian al-Quran.
Pernyataan tersebut disampaikan secara langsung tanpa membaca teks dihadapan ratusan pengurus Dewan Da’wah Islamiyah Indonsia se Aceh yang menghadiri arena Muswil di Hotel Daka Banda Aceh.
Pengajian al-Quran di tengah-tengah keluarga Muslim, lajut Muhammad Nazar, tidak lagi membudaya.
Terlebih Aceh sejak dulu telah menerapkan syariat Islam dan implimentasinya harus dimulai dengan upaya membudayakan kembali pengajian al-Qur’an secara berkelanjutan di tengah – tengah masyarakat.
“Gerakan dakwah selama ini terkesan cuma ada di mimbar-mimbar pada acara serimonial belaka. Namun seiring dengan zaman, gerakan dakwah harus mampu mengimbangkan kebutuhan zaman, bahkan kemasan aktifitas pengajian al-Qur’an tetap dapat terlaksana walau metode, pola serta zaman yang berbeda. Ini perlu dilakukan dengan didasari semangat mensyiarkan Islam sebagai bentuk peradaban dunia yang baik,” pinta Muhammad Nazar.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Da’wah Pusat, KH. Syuhada Bahri dalam arahannya menyatakan bahwa gerakan dakwah merupakan pekerjaan berat. Sebab selain gerakan dakwah ada juga gerakan anti dakwah yang ingin merusak dan menghancurkan Islam. Ada banyak gerakan dakwah yang belum mampu menghilangkan kemungkaran dan kemaksiatan padahal Allah dengan tegas menyebutkan apabila kebenaran itu telah datang maka kebathilan akan sirna.
“Kemungkaran yang paling mungkar dan kemaksiaan yang paling maksiat adalah menolak pelaksanaan syariat Islam. Kenyataannya (gerakan dakwah) yang hak tetap disuarakan namun yang bathil juga tak kalah saing. Ada lembaga dakwah dengan pradigma barunya diluar aturan Allah dan rasul, justru itu tipuan belaka. Inilah yang harus menjadi bahan kajian lanjutan Dewan Da’wah Aceh pada Muswil ke 3 dalam beberapa hari ke depan,“ pinta Syuhada Bahri.
Sementara itu, Wardian Ali Sabi selaku panitia menyatakan, Muswil ke 3 Dewan Dakwah Aceh berlangsung 16-17 Juli 2011 diikuti oleh 20 perwakilan Dewan Dakwah Kabupaten/Kota se Aceh. Menurut Wardian,pokok bahasan dalam muswil, selain pertanggung jawaban pengurus periode sebelumnya juga akan mengantar sekaligus memilih pengurus wilayah dewan dakwah periode berikutnya.*/Ridha Rantau, Aceh