Hidayatullah.com– Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 yang terjadi pada kedalaman 73 kilometer di Maluku Utara (Malut), Jumat (15/11/2019) dinihari dirasakan kuat dan di Malut dan Sulawesi Utara (Sulut).
Pasca gempa utama M 7,1 itu, terjadi cukup banyak gempa susulan.
“Memang tercatat ada beberapa kali gempa susulan, yang terakhir 15 menit yang lalu dengan kekuatan 5,1 SR. Namun, hasil pemantauan keadaan air laut masih dalam keadaan normal. Hanya saja sejak tadi malam masyarakat yang panik mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan bahkan ada yang belum balik sampai pagi ini (Jumat).
Akibat gempa juga hampir semua siswa mulai dari PAUD sampai SMA di Pondok Pesantren Hidayatullah Bitung tidak masuk sekolah,” ujar salah satu anggota Tim SAR Yusuf di Kota Bitung kepada hidayatullah.com, Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Gempa utama dirasakan kuat oleh warga di Kabupaten Halmahera Barat, Kota Ternate, dan di Bitung (Sulut). Sempat ada peringatan dini tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Warga yang panik lantas mengungsikan diri ke tempat aman. Peringatan tersebut telah dicabut pada Jumat dinihari pukul 01.45 WIB.
BMKG mencatat beberapa kali gempa susulan (aftershock) pascagempa utama (mainshock) dengan magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 7,1 yang berlokasi di titik koordinat 1.63 LU 126.39 BT atau 134 kilometer Barat Laut Jailolo, pada kedalaman 73 kilometer di Maluku Utara, Jumat (15/11/2019) dini hari.
Gempa susulan masing-masing tercatat adalah Magnitudo 5.0 pada Jumat (15/11/2019) dinihari pukul 00:55:18 WIB, dengan titik lokasi di 1.54 LU,126.46 BT atau 128 km Barat Laut Jailolo di kedalaman 10 kilometer. BMKG menyatakan gempa susulan ini tidak berpotensi tsunami.
Kemudian gempa selanjutnya tercatat dengan magnitudo 5.9 pada Jumat (15/11/2019) dinihari pukul 01:45:39 WIB yang berada di titik lokasi 1.49 LU, 126.40 BT dengan pusat gempa berada di dasar laut atau 127 km Barat Laut Jailolo di Kedalaman 10 Km. Gempa tersebut juga dinyatakan tidak berpotensi tsunami dan guncangannya drasakan (MMI) III Ternate, II-III Manado, II-III Tahuna, dan II-III Bitung.
Sebelumnya, BMKG menyatakan status peringatan dini tsunami pascagempa utama M 7,1 yang diakhiri pada pukul 01.45 WIB. BMKG juga memutakhirkan laporan adanya gelombang tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate (23.43 WIB), 0,9 meter di Jailolo (23.43), dan 0,10 meter di Bitung (00.08 WIB).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara ini belum adanya laporan kerusakan infrastruktur ataupun jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI/Polri sedang berupaya melakukan kaji cepat terkait pascagempa tersebut.
Warga sekitar lokasi yang terdampak guncangan gempa diharapkan agar tidak panik dan tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Pastikan informasi yang resmi selalu bersumber dari instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, Dinas Provinsi dan pihak berwajib lainnya,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam siaran persnya, Jumat (15/11/2019) pagi.*