Hidayatullah.com — Innnaalillaahi Wainnaa Ilaihi Rajiuun. Memasuki hari ke-13 bulan suci Ramadhan tahun ini, tokoh dan juga sesepuh Pondok Pesantren Hidayatullah, Hj. Orny Loebis, berpulang ke Rahmatullah dalam usia 84 tahun.
Ibu Haji, begitu ia biasa disapa oleh santri, menghembuskan napas terakhir kemarin, Sabtu, 13 Agustus 2011 (13 Ramadhan 1432 H), di kediamannya, Jl. Cipinang Cempedak I No. 7 Polonia, Jatinegara, Jakarta Timur.
Sebelumnya, almarhumah Hj. Orny Loebis sempat dirawat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Tak terlalu lama dirawat di sana, almarhumah lantas dipulangkan dari rumah sakit tersebut atas permintaannya sendiri.
Jenazah Hj. Orny Loebis dishalatkan di mushala yang ada di kediamannya yang juga menjadi komplek Yayasan Panti Asuhan Marhamah yang dikelola oleh Pesantren Hidayatullah ini. Setelah itu jasad almarhumah dihantar menuju ke Masjid Baitul Karim yang berada di komplek kantor PP Hidayatullah dan kembali disalatkan di sana.
Selanjutnya jenazah almarhumah dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan dengan diiringi kendaraan empat bus pelayat, iring iringan pelayat keluarga besar Hidayatullah dari Depok dan Jakarta yang dipandu polisi di depan.
Sebelum prosesesi pemakaman, Adnan Buyung Nasution yang juga salah seorang kerabat dekat almarhumah memberikan kata sambutan. Acara pemakaman berjalan khusyuk dan ditutup dengan doa dipimpin oleh Ustadz Mahmud Effendi, salah seorang pengurus Yayasan Marhamah.
Baca Juga
Selama hidupnya, almarhumah Hj. Orny Loebis adalah wanita yang telah banyak mendermakan sebagian besar hartanya untuk kepentingan dakwah Islam yang dilakukan Pesantren Hidayatullah dan untuk kelangsungan penyantunan anak yatim piatu dan terlantar.
Selamat jalan ibunda kami, semoga Allah Subhana wa Ta’ala melapangkan kuburnya dan memberikan keberkahan dan kebaikan di kehidupan akhirat kelak, Amiiin. Kepada keluarga, famili, dan karib kerabat dan keluarga besar Hidayatullah yang ditinggalkan, semoga diberikan kesabaran, ketabahan, dan iman yang kuat dalam menapaktilasi hidup dan kehidupan yang sementara ini.
