Hidayatullah.com—Kabar Kairos Palestine yang menyambut baik keputusan Quakers Friends Fiduciary Corporation (FFC) yang tidak lagi menginvestasikan uangnya di Hewlett Packard dan Veolia Environment, sebagaimana lansir kantor berita Palestina Wafa mendapat sambutan dari berbagai pihak. Harits Abu Ulya, Direktur CIIA (The Community of Ideological Islamic Analyst), sikap Kairos Palestine, sebuah organisasi Kristen untuk perjuangan Palestina itu merupakan langkah yang perlu didukung.
“Itu sikap dan kesadaran pribadi yg perlu di apresiasi,” tutur Harits kepada hidayatullah.com, Selasa (02/10/2012) siang.
Senada dengan Harits, Fahmi Salim MA, Wasekjen Majelis Intelektual Ulama dan Cendekiawan Muda Indonesia (MIUMI) mengungkapkan, memboikot produk Zionis merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Ia juga mempertanyakan sikap umat Islam atas himbauan memboikot produk-produk Zionis.
“Hemat saya, umat Islam wajib memboikot produk apapun yang terbukti membantu negara Zionis Israel, sudah banyak daftar produk yang disinyalir seperti itu, tetapi apakah umat Muslim mematuhinya? Atau karena tidak ada alternatif lain dari produk tersebut?,” tanya alumnus Al-Azhar, Kairo ini.
Selain itu, menurutnya, orang kaya Muslim wajib berinvestasi di negara-negara Muslim demi memajukan dan memandirikan perekonomian Muslim.
“Yang terpenting adalah peradaban Muslim harus bangkit dan menjadi alternatif sesungguhnya dari kemajuan teknologi Barat. Orang kaya Muslim wajib berinvestasi di negara-negara Muslim untuk memajukan dan memandirikan perekonomian Muslim.”
Sementara itu, salah satu Ketua MUI Pusat bagian Hukum dan Perundang-undangan Prof. Dr Baharun berpendapat bahwa hukumnya tidak boleh apabila sudah terbukti benar bahwa membantu Zionis.
“Dalilnya umum sekali, jika kita tahu pembayaran barang digunakan untuk kejahatan (apalagi untuk memusuhi umat Islam) jelas terlarang,” ujarnya. Ia juga menyitir surat Al-Maidah ayat 2 yang artinya, “..dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah (5): 2).
Sementara itu, Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, Koordinator Kajian Zionisme Internasional ikut mendukung langkah yang diambil oleh FFC, menurutnya, seharusnya umat Islam tidak boleh kalah, umat Islam juga harus memboikot produk-produk yang melakukan kerjasama dengan Israel seperti halnya FFC.
“Saya sendiri mendukung langkah yang diambil FFC. Salah satu kekuatan Zionis membunuhi umat Islam Palestina adalah kekuatan ekonomi. Padahal FFC ini basis Kristen. Di Belgia juga begitu, organisasi Kristen, Intal dan Oxfam mengorganisir boikot produk buah dari Israel. Seharusnya umat Islam tidak boleh kalah, memboikot produk yang melakukan kerjasama dengan Israel harus dilakukan umat Islam sebagai bentuk solidaritas kita pada Muslim Palestina,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kairos Palestine, sebuah organisasi payung bagi sejumlah organisasi Kristen dalam perjuangan Palestina menegaskan komitmennya pada perjuangan tanpa kekerasan melawan Zionis Israel lewat gerakan BDS (Boycott, Divestment and Sanction).
Sedangkan FFC atau Quaker merupakan organisasi Kristen berbasis di Philadephia Amerika Serikat yang menyalurkan investasi diberbagai perusahaan. [Baca: FFC Boikot Hewlett-Packard dan Veolia karena Bantu Zionis].*