Hidayatullah.com–Nagari Sungai Batang, kampung kelahiran Hamka, ulama terkenal dengan fatwa haram Natal Bersama itu, dilanda musibah bencana galodo (tanah longsor), Ahad pagi (27/01/2013). Sebanyak 11 warga berpulang, dan belasan korban lainnya masih tertimbun (hingga berita ini dikirim) bersama belasan rumah mereka.
Kampung Dadok, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumbar, hingga Ahad petang masih buncah dengan pencarian para korban. Bencana ini diluar dugaan. Saat subuh, tidak ada hujan, bahkan warga tetap beribadah seperti biasa di Masjid Al-Ihsan. Tetapi hujan lebat memang terjadi sehari sebelumnya, Sabtu (26/01/2013), hujan bahkan mencurah hingga Ahad dini hari. Tapi saat itu tak ada bencana.
Bencana longsor baru terjadi sekitar jam enam pagi. Bukit di pinggir kampung runtuh menimbun belasan rumah bersama keluarga yang menghuninya.
Hingga Ahad petang warga yang selamat bersama petugas kabungan masih berupaya melakukan pencarian korban.
Hingga Ahad petang , korban longsor yang sudah berhasil ditemukan sebanyak 11 orang dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan yang selamat, lima orang. Satu orang korban harus mendapatkan perawatan intensif di RSUP M Djamil, di kota Padang.
Lokasi longsor terletak di kaki perbukitan dengan jarak sekitar 10 kilometer dari jalan raya dan lokasi hanya bisa dilalui satu unit kendaraan roda empat karena lebar jalan hanya tiga meter. Selain itu, jarak lokasi longsor dari pusat pemerintahan sekitar 40 kilometer. Sedangkan dari Padang dengan jarak sekitar 150 kilometer.*