Hidayatullah.com- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara launcingkan pencanangan sistem reformasi birokrasi dalam Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta peresmian press room untuk media.
“Hal itu dilakukan untuk mencapai budaya kerja yang profesional, akuntabel, integritas serta inovatif,” ujar Rudiantara saat memaparkan materi dalam acara konsultasi publik renstra Kominfo 2015-2019: launching budaya kerja, surel serta peresmian press room Kominfo, di Ruang Serbaguna Gedung Kemenkominfo Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, belum lama ini.
Rudiantara berharap Kemenkominfo bisa meniru slogannya rumah makan masakan Padang, dimana jika pembeli merasa puas maka sampaikan kepada yang lain tetapi jika pembeli kurang puas, maka sampaikan langsung ke pihak pengelolanya agar segera diperbaiki.
“Jika teman-teman media atau publik mengetahui ada kekurangan pada pihak Kemenkominfo maka sampaikan langsung secara pribadi ke pihak Kemenkominfo agar kekurangan itu segera diperbaiki,” ujar Rudiantara.
Rudiantara mengungkapkan ada beberapa program yang difokuskan dalam pembangunan pemerintah, misal seperti yang berkaitan dengan pangan, pariwisata, maritim, sumber daya manusia (SDM), ekonomi dan sebagainya.
“Di bidang maritim misalnya aplikasi untuk membantu para nelayan dalam mengetahui cuaca sebelum mencari ikan, ada aplikasi untuk menemukan plangton dan lain sebagainya,” ungkap Rudiantara.
Selain itu, ia juga menyampaikan hal yang berkaitan dengan pengawasan dan penilaian terhadap situs internet yang dikatakan bermuatan negatif. Meskipun pihak Kominfo memiliki wewenang tetapi tetap tidak bisa menyelesaikannya sendiri, untuk itu pihak Kominfo membentuk tim panel.
“Kominfo meminta bantuan kepada tokoh masyarakat dan para ahli untuk menentukan konten situs-situs internet yang disebut bermuatan ‘negatif’ seperti pornografi, isu SARA, perjudian, narkoba dan sebagainya. Maka, dibentuklah tim panel yang bertugas memberikan rekomendasi kepada Kominfo,” pungkas Rudiantara.*