Hidayatullah.com–Kondisi kawasan pasar Sunan Ampel Surabaya sepuluh hari menjelang lebaran makin ramai dikunjungi. Seperti yang terlihat pada malam (12/9) kemarin, para pembeli berjubel di setiap toko. Bahkan, jalan yang luasnya sekitar 3 meter tersebut hampir tak mampu menampung para pembeli yang hilir mudik berjalan. Tak pelak, kondisinya sangat berdesak-desakan. Belum lagi ditambah para pengemis di setiap sudut yang jumlahnya tak sedikit .
Pasar Sunan Ampel merupakan kawasan yang inklud dengan masjid Sunan Ampel. Masjid yang didirikan oleh salah satu sunan penegak dakwah islam di tanah jawa Dwipa ini menjadi pusat wisata religi pilihan bagi rakyat Indonesia, khususnya masyarakat di Jawa Timur. Tak pelak, hampir setiap waktu, masjid ini ramai dikunjungi. Terutama pada bulan ramadhan.
Bagi para pedagang, kunjungan merupakan keuntungan tersendiri. Sebab, biasanya, peziarah merasa kurang sempurna mendatangi Masjid Sunan Ampel, jika belum membeli berbagai barang. Menariknya, produk yang ada hampir semuanya bernuansa timur tengah. Seperti, air zamzam, kurma, gule kambing, roti maryam, kambing oven khas Ampel, buah kismis dan berbagai obat herbal khas Arab. Tak hanya itu, para pedagang juga banyak yang keturunan Arab. Hal itu bisa dilihat dari ciri-cirii fisik mereka. Tinggi besar, kulit putih dan hidung mancung. Meski demikian, jangan dikira mereka fasih berbahasa Arab. Sebab, mereka sudah beberapa kali generasi tinggal di situ.
Jenis buah yang paling banyak dibeli pada musim Ramadhan biasanya kurma. Seperti pemantauan hidayatullah.com, sejumlah pedagang kurma tak pernah sepi oleh pembeli. Seperti yang dialami pedahang bernama Urifah. Pedagang asal Surabaya ini mengaku kurmanya laris dibeli. ”Lumayan mas, meski tak menentu, tapi bulan ramadhan pembeli cukup banyak,” ujarnya sesaat setelah ada seorang membeli kurmanya.
Menurutnya kurma yang paling banyak dibeli adalah kurma Iraq. Kurma dari negeri 1001 malam ini memang murah dan berkualitas standar. Tak terlalu jelek dan tak bagus amat. Rasanya manis dan sedikit lembut. Namun, ”dagingnya” tak begitu tebal. Meski demikian, bagi yang memiliki kantong cekak, setidaknya cukup sebagai ”buah tangan” lebaran di kampung.
Jika Anda ingin mendapat harga murah, harus pandai menawar. Seperti yang dilakukan hidayatullah.com, untuk harga kurma asal Iraq, dari semula harga Rp. 20.000 per KG, ditawar bisa menjadi Rp. 10.000.
Tidak hanya buah-buahan, berbagai busana juga banyak terdapat di sini. Baik yang made in Indonesia, ataupun made in middle east, seperti Mekah, Iraq, Mesir, Madinah dll. Seperti kopyah, sarung, baju gamis, koko dan sebagainya. Terserah Anda, mau pilih yang mana. [ans/hidayatullah.com]