Hidayatullah.com—Menindaklanjuti sikap penolakan perayaan Asyuro oleh Syiah yang di sampaikan kepada pihak kepolisian, elemen Ormas Islam Jabar memasang puluhan spanduk di wilayah Bandung Raya. Namun sejumlah spanduk yang terpasang di beberapa titik strategis di Kota Bandung, Cimahi dan Kabupaten Bandung banyak yang hilang.
Menurut Dian Herdiawan dari Pemuda Persis Kota Bandung mengaku baru semalam spanduk tersebut dipasang, siangnya sudah banyak yang hilang. Ia sendiri tidak mau berspekulasi dan menuding soal siapa atau pihak mana yang melepasnya.
“Semalam baru kita pasang,tapi menurut pantauan dan laporan di lapangan ada sejumlah spanduk yang sudah tidak ada,belum tahu di lepas orang iseng atau orang yang nggak suka,”ungkap Dian kepada hidayatullah.com,Selasa sore (12/11/2013).
Meski demikian, Dian mengaku sangat menyayangkan ulah orang yang tidak bertanggung jawab tersebut. Menurutnya apa yang ormas Islam lakukan dengan memasang spanduk penolakan acara Asyuro tersebut adalah wujud ekspresi umat Islam Jawa Barat yang dilakukan secara santun. Untuk itu ia akan segera berkoordinasi dengan elemen lainnya untuk mengambil langkah strategis selanjutnya.
Seperti dikutip dari laman majulah-ijabi.org yang mencantumkan informasi bahwa Asyuro Nasional 1435 H yang mengambil tema Asyuro dan Teladan Kepahlawanan,dari 10 Asyuro hingga 10 November tersebut akan berlangsung 14 November 2013 mulai pukul 17.00 – 22.00 WIB. Acara tahunan untuk mengenang Imam Husain bin Ali (cucu Rasulullah SAW) ini akan berlangsung di Gedung Istana Kana Jl.Kawaluyaan Raya No.9 Kota Bandung.
Pantauan hidayatullah.com, sekira 100 meter dari gedung tersebut masih terpasang spanduk penolakan acara Asyuro.Namun beberapa orang yang ditemui di gedung tersebut enggan berkomentar soal acara Asyuro. Mereka juga mengaku tidak tahu apakah untuk tanggal 14 November ini gedung tersebut sudah ada yang akan memakai.
Sebelumnya, beberapa elemen Ormas Islam Bandung memasang beberapa spanduk penolakan acara Asyuro bertuliskan “Kami Segenap Ummat Islam Jawa Barat Menolak Perayaan Asyuro Kaum Syiah”*