Hidayatullah.com–Sejatinya kehadiran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah untuk kesejahteraan rakyat. Pernyataan ini dikatakan oleh Bahrullah Akbar, anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dalam Diskusi dan Bedah Buku ‘BUMN dan Kesejahteraan Rakyat’ di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (10/9/2014) malam.
“Negara ini tidak bisa berbisnis. Maka dibuatlah badan (BUMN) yang tujuannya untuk berbisnis. Kehadiran BUMN ini ada korelasi dengan kesejahteraan rakyat,” kata Bahrullah.
Namun sayangnya, jelas Bahrullah, hal ini belum sepenuhnya terwujud. BUMN yang seluruhnya berjumlah 142 badan ini baru beberapa saja yang memberikan kontribusi deviden kepada negara.
“Memang perlu dipertanyakan. Hanya sekitar 20-an (BUMN) yang menyumbang deviden ke negara. Ini yang perlu kita pikirkan bersama,” jelas Bahrullah.
Bahrullah melanjutkan bahwa baru-baru ini ada BUMN yang berubah menjadi korporasi. Bahrullah berharap semua BUMN memiliki kesamaan visi demi terciptanya kesejahteraan rakyat Indonesia.*