Hidayatullah.com– Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) XIII pada tanggal 27- 28 April 2018 lalu. Mengangkat tema ‘Ketahanan Keluarga Menuju Indonesia Emas’, pembukaan dilaksanakan di Gedung Nusantara V MPR RI, Jakarta, Jumat (27/04/2018).
Mengawali Munas dengan penyampaian Sosialisasi Empat Pilar. Acara dibuka oleh Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, dihadiri 120 orang peserta dari 34 ormas wanita Islam di seluruh Indonesia.
Prosesi Munas dilaksanakan di Hotel Mutiara Bandung, Jawa Barat. Pemilihan pengurus dilaksanakan secara musyawarah.
Baca: BMOIWI Wajibkan Organisasi Anggotanya Pilih Pemimpin Muslim
Setelah demisioner, sidang dipimpin oleh Dr Aan Rohana dari Persaudaraan Muslimah (Salimah), Dra Euis Fetty Fatayati dari Forsap, Tuti Nurbaiti dari Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Dr Azizah dari Muslimat Al-Washliyah, serta Trisnanigsih Yuliati dari Muslimat Mathla’ul Anwar. Pimpinan sidang ditunjuk atas musyawarah perwakilan organisasi.
Dari persidangan dibentuk empat komisi. Komisi A membahas tentang AD/ART, Komisi B mengenai Program, Komisi C menyusun Rekomendasi, dan Komisi D mengenai Pemilihan.
“Dari Komisi D, dipilih tim formatur berjumlah lima orang. Tim formatur berasal dari Pimpinan Wilayah BMOIWI dipimpin oleh Azizah dari Sumatera Utara,” demikian rilis diterima hidayatullah.com dari Salimah.
Dari ormas itu, selain Aan Rohana Ketua Umum Salimah periode pertama (2000 – 2005) sebagai calon Presidium, turut hadir Sinta Santi Ketua Departemen Dakwah PP Salimah sebagai peserta.
Kepemimpinan BMOIWI menggunakan sistem presidium.
Sidang pemilihan Presidium BMOIWI (2018 – 2023) pada Munas XIII diperoleh hasil. Yaitu, Aan Rohana, Dr Sabriati Aziz dari Muslimat Hidayatullah (Mushida), Dra Euis Fetty Fatayati, Dr Nelly Nailatie Maarif (Wanita Perti), dan Dr Hartini Salama dari Muslimat Ittihadiyah.*