Hidayatullah.com—Meski penghapusan Kementerian Agama (Kemenag) di kabinet Jokowi-JK baru sebatas isu, namun wacana ini harus diramaikan di tengah masyarakat. Ini agar Jokowi tahu umat sedang menolak.
“Ummat Islam harus melawan. Caranya buat ramai wacana ini. Alasannya; pertama, kalau memang cuma ‘isu’ supaya Jokowi-JK tahu, bahwa di luar soal ini ramai dibincangkan. Kedua, kalau memang ternyata benar, supaya Jokowi-JK tahu adanya penolakan sangat keras dari umat Islam. Dengan begitu, diharapkan mereka akan membatalkan rencana yang sama sekali tidak bijak tersebut,” demikian disampaika Edy Mulyadi, Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Korps Muballigh Jakarta (KMJ) dalam rilisnya.
Seperti diketahui, isu penghapusan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menjadi Kementerian Haji, Zakat dan Wakaf oleh Jokowi telah beredar ke publik menyusul beredarnya kabinet Jokowi yang dimuat di berbagai media massa.
Tak urung, kabar penghapusan Kemenag ini menulai kontroversi, penolakan datang dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU). Meski Jokowi membantahnya hari pada Rabu. [Soal Kementerian Zakat, Jokowi: “Kata Siapa Berubah?”]
Menurut Edy, jika benar, Jokowi- JK merombak Kemenag seperti isu yang berkembamg, berarti ada upaya pendangkalan substansi Kementerian Agama (Kemenag).
“Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan ini adalah langkah-langkah yang bertujuan menghancurkan Islam dan umatnya.”
Menurutnya, sejak Indonesia merdeka, eksistensi Kementerian Agama tidak sekadar mengurus soal-soal wakaf, haji, dan zakat. Ia adalah lembaga yang menangani nyaris seluruh kepentingan umat Islam. Di dalamnya termasuk perkara pendidikan, sosial, rumah ibadah, bahkan juga kidah.
Dihapuskannya Kementerian Agama akan terjadi kebingungan dan keresahan umat.
“Dampak yang tidak kalah seriusnya adalah, kelompok agama lain akan dengan bebas mendirikan tempat ibadah di mana pun mereka mau. Dengan dihapuskannya Kemenag, dengan sendirinya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang pendirian rumah ibadah menjadi gugur,” kata Edy.
Menurut Edy, bukan rahasia lagi, beberapa pendukung Jokowi saat kampanye sudah lama bernafsu mencabut SKB ini.
“Begitu Jokowi-JK terpilih, yang pertama mereka lakukan adalah menagih presiden terpilih untuk memenuhi janjinya mencabut SKB 3 menteri.*