Hidayatullah.com – Setelah sukses diselenggarakan pada tahun lalu, Bank Indonesia (BI) kembali menggelar Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kedua di Surabaya selama 27 Oktober hingga 01 Nopember 2015.
Rangkaian kegiatan ini diawali dengan Seminar bertema “Kebijakan Strategis Pemerintahan Pusat dan Daerah Dalam Mengakselerasi Perkembangan Ekonomi Syariah” pada Selasa, (27/10/2015) di Hotel JW Marriot Surabaya.
“Kita mulai hari ini dengan seminar yang sangat bagus, bagaimana kita meningkatkan kebijakan yang strategis dari pemerintah pusat dan daerah untuk akselerasi pembangunan ekonomi syariah,” ujar Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia seusai acara.
Tujuan kegiatan ini, menurut Perry, selain sebagai sarana untuk menjalin kerjasama guna mendorong lahirnya sebuah regulasi, juga untuk memberdayakan dan meningkatkan kegiatan ekonomi syariah di berbagai kalangan.
“Serta untuk meningkatkan produk-produk dan fungsi dari sektor keuangan baik dari perbankan, asuransi, pasar modal dan sebagainya untuk melakukan pembiayaan syariah,” jelasnya.
“Dan itu semua memang perlu adanya dukungan regulasi kebijakan dari pusat dan daerah,” lanjut Perry.
Ia berharap, ke depan kegiatan ISEF ini juga bisa diadakan di provinsi-provinsi yang lainnya.
“Jawa Timur dengan pertumbuhan ekonomi syariah daerah tertinggi menjadi awal, harapannya ke depan mampu kita selenggarakan di provinsi lainnya,” tukas pakar moneter dan keuangan internasional ini.
ISEF sendiri, terang Ferry, akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti Economic Forum yakni seminar dan sharia fair, group discussion dengan pesantren, serta High Level Meeting yang akan membahas tentang coorprinsiple wakaf dan zakat.
Seminar kali ini juga dihadiri Suwendi, M.Ag (Kemenag), Basuki Purwadi (Kemenkeu), Dr. Imran Mawardi (Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Jatim) sebagai pembicara. Dan tamu undangan seperti MUI, ICMI, serta para pengamat ekonomi syariah.*