Hidayatullah.com– Sejumlah staf di jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) membangun sebuah asrama santri Pondok Pesantren Hidayatullah di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, 30 km dari pusat Kota Palembang, Sumsel.
Pembangunan gedung permanen itu berlangsung selama tiga bulan dengan menggandeng Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) Palembang.
Gedung satu lantai berukuran 10×25 meter persegi yang diberi nama Asrama Ammar bin Yasir ini diresmikan pada Ahad pagi, 15 Sya’ban 1437 (22/05/2016).
Asrama 3 lokal yang didanai dari kantong pribadi donatur itu terletak di tengah hutan dan kebun karet kompleks pesantren seluas 20 hektar tersebut.
Pembangunan asrama itu dikomandoi dan diawasi langsung oleh Staf Biro Operasi Polda Sumsel, H Fajar Krestyo (42), donatur yang juga inisiator pembangunan asrama.
Dalam sambutannya di depan 150-an santri, Fajar mengatakan, di antara tujuannya membangunkan asrama karena ingin mendukung kegiatan pesantren.
Ia mengatakan, tanah di sekitar pesantren itu sebagian secara perlahan sudah dikuasai etnis asing pendatang.
Ia merasa khawatir, jika itu dibiarkan, bisa mengancam keberlangsungan dakwah Islam.
Dengan membantu pesantren, jelasnya, dakwah Islam bisa lebih maju.
Fajar pun mengajak berbagai kalangan masyarakat termasuk rekan-rekannya di kepolisian, untuk turut peduli dengan perkembangan dakwah Islam. Setidaknya ada 8 orang staf di Polda Sumsel yang turut berpartisipasi dalam pembangunan asrama itu.
“Yok kito kerjo samo membantu, agar pesantren ini bisa mandiri,” ujar PNS yang sudah 12 tahun di Polda Sumsel ini dengan logat khas masyarakat setempat.
“Semoga,” lanjutnya dalam sambutannya yang emosional, “masih ada saudara-saudara kita yang lain yang tergugah untuk membangun dan memfasilitasi pesantren ini.”
Ia pun berpesan kepada pihak pesantren termasuk para santri agar memanfaatkan asrama tersebut sebaik mungkin untuk syiar Islam.
“Semoga ini menjadi pendukung sarana ketika kalian menghafal ayat demi ayat al-Qur’an,” harapnya.
Pembangunan asrama tersebut, kata dia, berjalan lancar tanpa halangan yang berat.
“Semoga asrama ini akan menjadi sebuah kenangan ketika kami sudah tiada,” ujar suami dari Fitrah Lani (44) ini dengan suara tertahan penuh haru.
Berawal dari Keprihatinan
Pimpinan Ponpes tersebut, Ustadz Ahmad MS mengatakan, pihaknya termasuk para santri begitu senang atas bantuan tersebut.
“Ini asramanya bagus nian, kata santri putri saat pertama kali melihat,” ujarnya.
Ia mengungkap, pembangunan itu tercetus saat Fajar menengok asrama lama yang dianggap layak untuk dibuatkan gedung baru.
“Pak Fajar melihat asrama lama kondisinya sangat memprihatinkan. Lalu lahir inisiatif untuk membangun asrama,” ujarnya.
Kepala Perwakilan BMH Palembang, Firjun Zailany, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur BMH-pesantren tersebut.
“Yang sampai detik ini tidak pernah mengenal lelah berkontribusi dalam rangka memperjuangkan nama-nama Allah,” ujar Firjun.
Sementara Fajar mengaku, ia telah bertahun-tahun lamanya mengenal BMH dan Hidayatullah lewat majalah Suara Hidayatullah. “Lembaga ini bagus, transparan, akuntabel, jelas laporannya,” ujar pria asli Palembang ini.
Acara peresmian itu dihadiri perwakilan Polda Sumsel, Wakil Kapolsek Rambutan, istri Fajar beserta kerabatnya, serta sejumlah jamaah dan donatur lainnya.*