Hidayatullah.com– Seorang anggota Brimob di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikabarkan bunuh diri usai berpesta minuman keras (miras) bersama teman-temannya, Senin (03/10/2016).
Ketua Gerakan Nasional Antimiras (GeNAM) Fahira Idris mengatakan, peristiwa ini merupakan pengingat bagi segenap kalangan masyarakat Indonesia akan perlunya regulasi tentang miras.
“Terutama kepada Presiden (Joko Widodo), kepada Mendagri (Tjahjo Kumolo), kepala daerah, bahwa setiap daerah di Indonesia itu sebetulnya memang masih membutuhkan yang namanya perda miras,” ujar Fahira saat dimintai tanggapannya oleh hidayatullah.com, Selasa (04/10/2016).
Selain terkait perda miras, imbuhnya, berita bunuh diri tersebut juga mengingatkan masyarakat akan dampak buruk miras sebagai pintu terjadinya kriminalitas.
Fahira mengaku, dulu sempat melakukan protes keras atas inisiasi dari pemerintah untuk menganulir perda-perda yang dinilai bisa merusak investasi.
“Contohnya, kabarnya, ada beberapa perda miras yang minta dianulir,” ujar Fahira yang juga Wakil Ketua Komite III DPD RI.
Namun, kata Fahira, ia dan beberapa kepala daerah menolak jika perda miras di berbagai wilayah dianulir.
“Kenapa? Karena terbukti hampir setiap hari korban itu berjatuhan karena miras,” ungkapnya.
Menembak Kepala
Diwarta media, Bripka Iwan Rudiyanto, anggota Brimob Polda DIY Detasemen B Sentolo, bunuh diri. Ia menembak kepala sendiri usai berpesta miras bersama teman-teman.
Peristiwa tragis itu terjadi di rumah temannya di Sindurejan, Purworejo, Senin (03/10/2016) sekitar pukul 23.00 WIB. Awalnya, korban mengundang Supriyono, Agung Pribadi, dan Slamet Riyadi main ke rumahnya di Padureso, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. Di sana mereka berpesta miras.
Dikabarkan, beberapa jam kemudian, Supriyono, Agung, dan Slamet kembali ke Sindurejan. Korban menyusul. Tiba di sana, dia mengambil senpi di tas, menembakkan ke arah kanan dua kali, kemudian ke arah kepalanya. Tak hanya menghilangkan nyawa korban, muntahan peluru juga merusak kaca rumah Supriyono.
Lantas Supriyono dan kawan-kawan melapor ke polisi terdekat. Korban berusia 35 tahun dan sudah berkeluarga ini pun dibawa ke RSUD dr Tjitriwardojo Piurworejo.
“Benar kejadiannya (bunuh diri). Hari ini dimakamkan di rumah orangtuanya di Kulonprogo,” ujar Kabid Humas Polda DIY Kombes Anny Pudjiastuti saat dikonfirmasi, Selasa (04/10/2016) seperti dikutip Detik.com.
Menurut Anny, barang bukti yang disita di antaranya Senpi Taurus No Reg XJ 22777, tas pinggang, serpihan proyektil, dan lain-lain.
Diberitakan hidayatullah.com, beberapa waktu lalu, dalam keadaan mabuk akibat pengaruh miras, seorang Wakil Kepala Polsek diberitakan menodongkan pistolnya ke arah seorang warga, Senin (08/08/2016). [Baca: Wakapolsek Mabuk Todongkan Pistol ke Warga Dinilai Merendahkan Kepolisian]*