Hidayatullah.com– Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyanjung jasa besar para ulama, termasuk Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Sebaliknya, Haedar menyindir pihak-pihak lain yang ia sebut sebagai pendatang baru tanpa prestasi yang justru bikin gaduh bangsa.
“Kami Muhammadiyah memberi dukungan pada peran Kiai Ma’ruf dan para ulama di Indonesia ini yang jasanya besar untuk bangsa dan negara ini, dan tidak seberapa dibanding para pendatang baru yang belum punya prestasi apa-apa sudah membikin gaduh di Republik (Indonesia) ini,” ujarnya pada suatu kesempatan lansir TV Muhammadiyah, baru-baru ini.
Muhammadiyah: Penistaan Agama Menyebabkan Suasana Kebangsaan Menjadi Keruh
Hal itu ia sampaikan terkait situasi terkini Indonesia. Diketahui, bangsa kini tengah menghadapi berbagai polemik, efek bola salju dari kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Haedar pun mengajak umat Islam dan rakyat Indonesia fokus membangun bangsa ke depan.
“Baik umat Islam sebagai mayoritas maupun bangsa, kita harus mulai menatap ke depan untuk membangun bangsa dan negara ini dengan semangat kebersamaan, dan jangan diganggu oleh perangi satu dua orang yang bikin gaduh negeri ini,” ujar Haedar.
Kegaduhan politik dan hukum di Indonesia saat ini diawali oleh kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta (27/09/2016), kata pengamat hukum dan hak asasi manusia, Nasrulloh Nasution.
“Hulu dari kegaduhan adalah lantaran satu orang, akibatnya satu negara gaduh,” ujarnya diberitakan hidayatullah.com, Rabu (25/01/2017) lalu.*