Hidayatullah.com–Perwakilan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) mendatangi kantor Mahkamah Agung (MA). Namun peserta Aksi Simpatik 55 yang mengikuti tertahan oleh barikade aparat pengaman di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri.
Seusai melaksanakan shalat Jumat dan dilanjutkan doa bersama, sebanyak 12 orang perwakilan GNPF-MUI mendatangi kantor MA. Mereka menuju ke kantor MA di Jalan Merdeka Utara dengan menaiki mobil komando orasi.
Perjalanan delegasi ke kantor MA diiringi oleh ribuan peserta Aksi Simpatik 55. Namun perjalanan mereka mengawal perwakilan GNPF-MUI tertahan oleh barisan aparat keamanan, yang bersiaga di Depan Kantor Kementerian Dalam Negeri. Lokasinya masih sekira 100 meter dari kantor MA. Ratusan tentara tampak siaga. Sementara itu, dua sisi jalan Merdeka Utara ditutup.
Baca: Wakil Ketua GNPF Berharap Aksi 55 Berjalan Aman, Tertib, dan Islami
Pantauan wartawan Islamic News Agency (INA) di lapangan, ratusan aparat bersiaga di depan kantor Kemendagri. Di barisan terdepan gulungan kawat berduri telah terpasang. Sementara di belakangnya ratusan petugas kepolisian telah bersiap dengan senjata pengamanan huru-hara lengkap. Di belakang pasukan telah berbaris puluhan mobil Baracuda.
Setelah terhenti, dari mobil komando GNPF-MUI mulai terdengar orasi-orasi. Sementara, ribuan peserta Aksi Simpatik 55 berkumpul di belakangnya.
Aksi Simpatik 55 digelar untuk mendukung hakim kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok bersikap independen dalam menetapkan vonis. Sidang putusan kasus itu sedianya akan dilaksanakan pada 9 Mei mendatang.*/Imam S (INA)