Hidayatullah.com—Ormas Hidayatullah sudah banyak berkontribusi dalam dunia dakwah, pendidikan dan media massa. Namun di masa depan, sebaiaknya bisa membangun rumah sakit yang manfaatnya bisa dirasakan umat.
Demikian salah satu nasehat yang disampaikan Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam ceramahnya di Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya pada Sabtu, (28/04/2018).
“Ke depan, kita berhadap Ormas Hidayatullah juga punya Rumah Sakit Islam,” ujarnya dalam acara Tabligh Akbar Sambut Ramadhan yang bertajuk “Dengan Semangat Ramadhan, Kembalikan Kejayaan Umat” yang dipadati ribuan jamaah.
Baca: Genap 28 Tahun Majalah “Suara Hidayatullah” Mengemban Misi Dakwahnya
Sebagaimana diketahui, dalam kegiatan safari dakwah kedua di Surabaya dan sekitarnya, dai kondang asal Riau itu menyempatkan mampir dan mengunjungi beberapa lini unit usaha yang memiliki hubungan dengan Ormas Hidayatullah, salah satunya mengunjugi Supermarket Sakinah dan Kantor Majalah Suara Hidayatullah. Sakinah Mart adalah salah satu usaha retail milik hidayatullah yang kini berkembang dan menjadi waralaba dan telah memiliki puluhan gerai di Jawa Timur.
Dalam kunjungan itu, dosen tafsir dan hadis di Kelas Internasional Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau ini tertarik dengan beberapa produk yang dibuat olah kalangan Muslim. Sebelumya, saat berceramah di beberapa tempat di Jawa Timur, UAS menekankan perlunya membangun ekonomi umat yang kuat dan tangguh.

Dalam ceramahnya di PP Hidayatullah, penulis buku 37 Masalah Populer ini menjelaskan bahkan seluruh kehidupan umat Islam harus dijaga dengan cara memasukkan yang halal dan menjauhi yang haram.
“Ada orang hafal Quran, bisa baca kitab, tapi minumannya tidak islami. Beberapa kali saya ceramah, namun sebelum ceramah, disobek (merknya, red) dulu. Kenapa? Karena produknya bukan punya kita.Tapi sekarang diperlihatkan, minuman Santri,” ujarnya menyebut salah satu produk minuman kemasan buatan Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan.

UAS mengaku senang Hidayatullah telah menunjukkan keseriusan membangun ekonomi, dengan membuat produk-produk sendiri, dari bacaan sampai membuat tempat belanja bagi kaum Muslim.
“Minuman islami, makanan sudah islami, nanti beli beras dan kebutuhanya di mana? Beli minyaknya ya di Sakinah,” tambahnya.
Baca: Aksa Mahmud Resmikan Minimarket Sakinah Kelima Hidayatullah
Meski demikian, pria kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 UAS masih mengaku kurang puas dengan semua ini. Menurutnya, ia sering mendapati, umat Islam hanya “islami” dalam beberapa titik saja. Misalnya islami dalam bidang pendidikan, namun tidak islami dalam hal lainnya. Dalam minuman tidak, dalam bacaan dan makanan juga tidak. Maka yang demikian akan menghasilkan pribadi yang gado-gado/campuran.
“Makanya, jangan heran, dia hafal al-Quran tetapi dia sekuler. Bisa saja terjadi, karena makanan yang dimakan kacau. Alhamdulillah yang kita lihat di sini, makanan, bacaan, belanja sudah dijaga seislami mungkin,” tambahnya.
“Namun kita tidak cukup puas dengan ini, ke depan, kita berhadap Ormas Hidayatullah juga punya Rumah Sakit Islam,” ujarnya.
Sebelum menyampaikan ceramahnya, UAS meresmikan Program 1.000 Penghafal Qur’an Hidayatullah di Jawa Timur dengan mengalungkan surban kepada para santri hafidz.*/ Sirajuddin Muslim