Hidayatullah.com– Habib Rizieq Shihab (HRS) berterima kasih kepada KJRI di Jeddah, Arab Saudi, yang telah mengirim utusan resmi mendampingi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu terkait kasus fitnah yang menimpa HRS di Makkah, Arab Saudi, baru-baru ini.
“Saya atas nama pribadi maupun atas nama keluarga semua mengucapkan terima kasih kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dalam hal ini Bapak Konjen yang telah mengutus secara resmi seorang utusannya untuk melakukan pendampingan kekonsuleran,” dalam konferensi persnya di Makkah disampaikan lewat saluran resminya, Jumat (09/11/2018) menyikapi fitnah terkait ISIS terhadapnya.
Di samping itu, kata HRS, “Saya juga ingin mengingatkan kepada KBRI yang ada di Riyadh, KBRI yang ada di Riyadh, supaya tidak membuat kronologis atau pernyataan-pernyataan yang terlalu didramatisir. Hati-hati, karena apa-apa yang dijadikan pernyataan resmi yang keluar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) banyak yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” dengan tegas.
HRS menjelaskan soal pemeriksaan yang dilakukan kepolisian Saudi terhadapnya terkait bendera hitam yang ditempel entah oleh siapa di kediamannya di Makkah.
“Saya dilepas oleh kepolisian Saudi karena memang saya sebagai korban, jadi saya dilepas tanpa jaminan apapun, sekali lagi tanpa jaminan apapun. Jadi kalau ada yang mengatakan dengan jaminan ini, jaminan itu, itu semua bohong, dan itu semua adalah berita palsu,” tegas HRS didampingi istri dan ketiga putrinya.
“Begitu juga saya ingatkan kepada mereka jangan lagi bercerita adanya pasukan khusus diplomatik, yang disiapkan dengan metode seperti ini, sistem seperti itu. Jangan didramatisirlah. Kita bicara yang normal saja, yang wajar saja.
Saya berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan oleh KJRI di Jeddah, tetapi saya minta KBRI yang ada di Riyadh jangan terlalu berlebihan di dalam memberikan keterangan persnya. Jadi jangan melakukan pencitraan yang tidak perlu. Sekali lagi jangan melakukan pencitraan yang tidak perlu karena akan mengantarkan kepada fitnah yang akan merugikan kita sendiri semua,” tegasnya.
Baca: Munarman: Ada Operasi “Bendera Palsu” Terhadap HRS di Makkah
Di samping itu, HRS juga menyampaikan tegurannya kepada Kapitra Ampera yang masih mengklaim dirinya sebagai pengacara HRS.
“Kepada saudara Kapitra, saya ingin ingatkan dari kota suci Makkah Al-Mukarramah ini, anda jangan memberikan keterangan apapun atas nama saya, anda bukan lagi pengacara saya.
Tim pengacara saya yang resmi dipimpin oleh Saudara Sugito Sarjana Hukum. Dan saya sudah instruksikan kepada Saudara Sugito sejak lama, siapapun dari barisan pengacara saya yang sudah berubah haluan, yang tidak lagi sejalan di dalam memperjuangkan prinsip-prinsip keadilan, maka saya minta kepada Pak Sugito untuk mencoretnya dari daftar pengacara saya pribadi di dalam mengurus segala hal yang berkenaan dengan hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
“Jadi sekali lagi,” tegas HRS, “saudara Kapitra anda kawan saya, saya tetap menghormati anda walaupun kita sudah berbeda pilihan. Kita sudah berbeda jalan saat ini, anda tidak ada lagi di kapal perjuangan saya dan kawan-kawan, saya hormati itu semua akan tetapi ingat anda tidak boleh lagi berbicara atas nama saya.”
“Dan keterangan anda (kepada media online sebelumnya, Red) juga ngawur, mengatakan ada penggeledahan di rumah saya. Tidak ada (penggeledahan, Red), jangan melakukan fitnah terhadap kepolisian Saudi Arabia.
Kepolisian Saudi Arabia jangankan menggeledah rumah saya, masuk ke melewati pintu rumah saya pun tidak, bahkan berada jauh dengan jarak 30 meter dari pintu belakang rumah saya.
Jadi sekali lagi jangan melakukan fitnah terhadap kepolisian Saudi Arabia, karena kepolisian Saudi Arabia tidak pernah menggeledah rumah saya sampai saat ini. Apalagi saya dinyatakan oleh mereka hanya sebagai korban, bukan sebagai pelaku kejahatan.”
“Dan kepada seluruh bangsa Indonesia, ayo kita lawan berita-berita bohong, ayo kita lawan berita hoax dengan hak, mari kita lawan berita fitnah dengan fakta, jadi sekali lagi jangan ada yang menyebar segala bentuk berita-berita bohong.”
Sebelumnya lewat akun resminya HRS juga mengungkapkan:
“Sebetulnya Kamera CCTV ada dan telah dipasang di kediaman Habib Rizieq untuk mengawasi keadaan di sekitar rumah beliau, tetapi Kamera CCTV tersebut telah di curi orang beberapa saat sebelum kejadian.
Dan hari ini akhirnya terjawab tujuan pencurian kamera CCTV tersebut, yaitu supaya tidak diketahui siapa orang-orang yang menyatroni rumah Habib Rizieq secara diam-diam lalu melakukan penjebakan.
Apalagi ada informasi yang masuk ke HRS bahwa pihak Intelijen (BIN) telah menyewa rumah di sekitar kediaman Habib Rizieq untuk memantau aktivitas beliau selama 1×24 jam, dan telah lama diketahui HRS,” lewat Twitter Habib Rizieq Shihab @IB_HRS, حبيب محمّد رزق شهاب @IB_HRS, yang isinya senada yang disampaikan oleh Jubir FPI Munarman kepada hidayatullah.com, Rabu (07/11/2018).*