Hidayatullah.com — Kubu Habib Bahar bin Smith balik melaporkan Husin Shihab atas dugaan menyebarkan berita bohong atau hoaks ke Polres Bogor. Pihak yang melaporkan yakni Ali Ridho Assegaf dengan surat tanda penerimaan nomor STPP/11/XII/2021/Reskrim pada 28 Desember 2021.
“Alhamdulilah hari ini, ana Ichwan Tuankotta mendampingi Pelapor Ali Ridho resmi melaporkan Husin Alwi atas dugaan menyebarkan berita bohong melalui media yang menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat sebagimana yang di maksud pasal 14 dan 15 Undang undang R.I No.1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana dan pasal 220 KUHP,”ujar Ichwan Tuankotta melalui keterangannya, Selasa (28/12/2021) malam.
Ichwan yang merupakan kuasa hukum Habib Bahar mengungkapkan tidak ada yang salah atas pernyataan kliennya, terkait kritiknya kepada KSAD Dudung Abdurrahman. Namun, pernyataan itu telah dipelintir hingga berujung laporan polisi oleh Husin Shihab.
“Karena dia justru yang balik memberikan informasi yang tidak sesuai sebagaimana mestinya. Kalau dilihat kan dari proses awal cikal bakal perselisihan itu dari pernyataan Pak Dudung ya kaitan bahwa saya berdoa dengan bahasa Indonesia karena Tuhan bukan orang Arab,” ujar Ichwan.
Ichwan menuturkan tidak ada kalimat Jenderal Dudung yang diubah oleh Habib Bahar. Atas dasar itu, ia menilai laporan dari Husin Shihab itu sebagai bentuk provokasi.
“Tapi di laporannya Husin Shihab dia menyampaikan bahwa Habib Bahar memelintir pernyataannya itu. Faktanya kan memang begitu. Di podcast Deddy Corbuzier kita buka-buka pernyataannya semua dari Saudara Dudung yang sampaikan begitu. Terus Habib Bahar memelintirnya di mana? Memang itu faktanya. Nah itulah yang akan kita coba buktikan justru Husin Shihab ini yang provokasi umat Islam,”pungkasnya.
Sebelumnya, Bahar bin Smith bersama Eggi Sudjana dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Husin Shihab atas dugaan ujaran kebencian atau permusuhan individu dan kelompok berdasarkan SARA.
Laporan tersebut teregister dengan nomor polisi: LP/B/6354/XII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya, pada 17 Desember 2021. Alasan keduanya dilaporkan karena memelintir pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman tentang ‘Tuhan kita bukan orang Arab’.*