Hidayatullah.com— Masa muda merupakan fase terpenting dalam kehidupan, karena jiwa pemuda selalu dipenuhi dengan semangat dan energi yang prima. Demikian salah satu penjelasan dewan pembimbing Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) cabang Turki, Dr. Henri Shalahuddin, MIRKH, dalam sambutannya di acara musyawarah cabang (MUSCAB) IKPM cabang Turki pada Sabtu (5/2/2022).
“Masa muda adalah golden age (masa keemasan), (maka) gunakanlah waktu kalian sebaik mungkin” ujarnya di hadapan anggota IKPM cabang Turki. Dosen Universitas Darusssalam (UNIDA) Gontor ini mengingatkan betapa pentingnya memanfaatkan waktu di usia muda.
Ia juga mengisahkan perjalanan pendidikannya selepas menyelesaikan pendidikan di PP Darusaalam Gontor dan melanjutkan ke Malaysia. “Sedangkan kalian sudah pergi ke Turki. Berarti, pandangan kalian lebih jauh dan luas ketimbang saya,” ujarnya.
Selain itu, pria kelahiran Bojonegoro ini memperingati agar meninggalkan pekerjaan yang sia-sia. Sebab, pemuda yang tidak sibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat, akan disibukan oleh keburukan, atau bahkan merusak. Beliau menyitir mahfūdzāt yang diajarkan di Gontor dulu:
“Inna asy-syabāba wa-l farāgha wa-l jidata mafsadatun li-l mar’i ayya mafsadatin” (sesungguhnya masa muda, waktu kosong, dan kekayaan merupakan sumber kerusakan bagi seseorang).
Dalam sambutan yang diselenggarakan via zoom itu, peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) ini juga berpesan supaya mempererat tali persaudaraan dan saling membantu satu sama lain. Sebab, lanjutnya, selain lulusan dari almameter yang sama, mengajak kepada kebajikan merupakan tanda kesalihan seseorang.
“Al-Akh ash-shālih khairun min nafsika, li-anna an-nafsa ammāratun bis-sū’i, wa-l akh ash-shālih lā ya’muru illā bi-l khayr, (saudara yang salih lebih baik dari diri anda sendiri, sebab nafsu selalu mengajak ke arah keburukan, dan saudara yang salih tidak mengajak kecuali dalam kebaikan),” ujarnya.*/ Royyan Bachtiar, anggota IKPM Cabang Turki