Hidayatullah.com– Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meresmikan Gedung Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pusiba) yang diprakarsai oleh para alumnus Universitas Al-Azhar Mesir.
Pusiba yang berada di Bekasi, Jawa Barat, ini adalah tempat para calon mahasiswa Universitas Al-Azhar untuk belajar bahasa Arab sebelum berangkat ke Mesir.
Wapres Ma’ruf menyampaikan rasa syukurnya bisa turut serta meresmikan Pusiba tersebut.
“Alhamdulillah,” kata Wapres, “saya menghadiri peresmian Gedung Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab atas prakarsa dan kerja sama Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia,” lewat akun media sosial resminya kemarin pantauan hidayatullah.com, Kamis (23/06/2022).
Lebih jauh, Wapres mengatakan, hubungan Indonesia dan Mesir sudah lama terjalin dengan baik. Bahkan pada tahun 1850 di Masjid Al-Azhar terdapat Ruwaq Jawi yang menjadi hunian para pelajar asal Indonesia.
“Salah seorang yang pernah tinggal di sana adalah Abdul Manan Dipomenggolo, pendiri Pesantren Tremas Pacitan dan kakek dari Syeikh Mahfuzh Tremas,” tuturnya.
Tidak itu saja, tambah Wapres, beberapa karya ulama Indonesia juga diterbitkan, seperti karya Syeikh Nawawi al-Bantani, Fath al-Mujîb bi Syarh Mukhtashar al-Khathib yang diterbitkan Boulaq Kairo pada tahun 1859.
“Sebagai lembaga keagamaan, pendidikan, sosial, dan dakwah tertua, Al-Azhar masih konsisten dengan pengembangan model Islam yang moderat dan toleran,” pujinya.
Hal ini, tambahnya, selaras dengan kehidupan keagamaan yang telah lama dipraktikkan masyarakat Indonesia.
“Bahkan, Sekjen Majelis Hukama al-Muslimin yang dipimpin Syeikh Al-Azhar menyatakan kepada saya pada Desember 2021 bahwa mereka ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu model kehidupan beragama yang rukun dan harmonis,” ungkap Wapres.
Ia menambahkan, kesamaan visi beragama antara Indonesia dan Mesir (melalui Al-Azhar) turut memperkuat hubungan kedua negara. Grand Syekh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad al-Thayyib, sudah dua kali mengunjungi Indonesia.
“Indonesia tampaknya sudah dekat di hati orang-orang Mesir. Demikian juga sebaliknya. Mesir dan Al-Azhar selalu dekat di hati masyarakat Indonesia. Al-Azhar daa iman fi qalbi al-sya`ab al-indunisiy,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dalam acara peresmian Pusiba, Rabu (22/06/2022) itu, hadir Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Pimpinan Pusat Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar, Ketua OIAA Cabang Indonesia TGB. H. Muhammad Zainul Majdi, Menteri Agama Tahun 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin, dan Pemuka Agama Quraish Shihab.
Sedangkan Wapres Ma’ruf didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan lainnya.
Wapres berharap para calon mahasiswa Al-Azhar bisa memanfaatkan Pusiba tersebut sebaik mungkin, untuk membekali diri dengan kemampuan berbahasa Arab serta wawasan keislaman dan keindonesiaan yang moderat.
Gedung baru Pusiba itu diharapkannya juga bisa dipakai sebagai pusat aktivitas sosial, dakwah, dan pendidikan keagamaan Al-Azhar di Indonesia.
Wapres pun meminta Pusiba melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, dalam rangka menyiapkan SDM unggul bagi bangsa.
Pusiba itu dibangun di atas tanah seluas 5.000 meter persegi yang merupakan wakaf keluarga besar K.H. Noer Ali, salah seorang pahlawan nasional dan pendiri Pesantren At-Taqwa, Bekasi. Kampus Pusiba ini disiapkan bagi calon siswa dan mahasiswa untuk mengasah kemampuan sebagai bekal ketika menimba ilmu di Al-Azhar nantinya. Terdapat berbagai fasilitas, di antaranya ruang belajar, ruang asrama, kantor, ruang serba guna, mushalla, dan lapangan olah raga.*