Hidayatullah.com–Dua orang Palestina kembali terluka setelah Israel melancarkan serangan ke bagian tengah Jalur Gaza hari Selasa (14/9). Demikian sumber medis dan pejabat keamanan menyebutkan.
Menurut petugas medis kepada Maan, seorang warga Palestina mengalami luka serius akibat serangan di dekat Juhor ad-Dik, sebelah timur kamp pengungsi al-Bureij.
Sementara itu pihak mliter Israel menyatakan, sekelompok pejuang menembaki tank antirudal ketika prajuritnya melakukan operasi di dekat pagar pembatas di utara Gaza. “Tidak ada yang terluka,” kata militer Israel.
Namun militer Israel juga menyebutkan, sepertinya pasukan mereka berhasil menembak mati salah seorang pejuang. “Organisasi teroris terus berusaha melukai tentara IDF dan warga Israel,” begitu alasan mereka.
Pernyataan itu juga mengutip Brigjen Eyal Eisenberg yang mengatakan, “Jalur Gaza dikendalikan oleh organisasi teroris Hamas. Kami bertanggungjawab atas apa yang terjadi di jalur itu.”
Para aktivis perdamaian melaporkan, pasukan Israel juga memulai tembakan ke arah kerumunan demonstran yang memprotes zona larangan pergi di sepanjang perbatasan dekat perlintasan Erez, di sebelah utara. Tidak ada korban jatuh dalam insiden itu.
Sebelumnya Israel menembak tiga warga sipil Gaza. Baca juga berita Israel Tembak Mati 3 Orang di Gaza. Sebuah investigasi militer Israel menyebutkan ketiga orang itu sama sekali bukan teroris, sebagai ralat pernyataan sebelumnya.
Eisenberg beralasan, ketika penyelidikan masih berlangsung, belum didapat kesimpulan. “Kami baru tahu dari reka ulang, bahwa ketiga korban tidak terlibat dalam aksi teror.”
Padahal militer Israel sebelumnya beralasan, mereka mencurigai ada sejumlah orang berusaha menembakkan RPG ke arah Israel di daerah Beit Hanoun, sehingga mereka menembaki warga Palestina.
Hamas Lanjutkan BerjuangSeorang komandan Hamas dari Brigade al-Qassam bersumpah untuk “melanjutkan perjuangan melawan penjajah hingga menang.”
“Dengan kekuatan iman, senjata dan misil, terowongan dan pasukan komando, kami akan meraih kemenangan untuk Palestina dan kami akan mengakhiri penjajahan, termasuk di Gaza,” kata Ahmed al-Jabari Selasa (14/9).
Mengecam perundingan langsung yang dipandu Mesir, dalam sebuah pernyataan yang dimuat di situs al-Qassam, al-Jabari mengatakan bahwa Israel harus “dihadapi hanya dengan senjata dan pertempuran.” [di/maan/hidayatullah.com]