Hidayatullah.com –PBB prihatin, 80% lebih dari 1,5 juta populasi Jalur Gaza bertahan hidup dengan mengandalkan bantuan dari luar.
Sudah lebih dari 3 tahun wilayah pesisir tersebut diblokade oleh Tel-Aviv. Pemerintah Zionis melarang masuk bahan makanan, bahan bakar dan berbagai barang kebutuhan lainnya.
“Kondisi buruk rakyat mengenaskan,” kata John Ging, Direktur United Nations Relief and Works Agency (UNRWA). “… kita masih berada di bawah tangga,” imbuhnya, sebagaimana dilansir DPA (30/11).
Menurutnya, situasi tidak kunjung membaik sejak peristiwa 31 Mei, saat pasukan komando Israel menyerang rombongan Freedom Flotilla yang membawa banyak bantuan untuk Gaza lewat laut.
Sekitar 750 aktivis HAM dan 10.000 ton bahan bangunan, peralatan medis dan perlengkapan sekolah, dibajak Israel di perairan internasional, 9 orang aktivis dibunuh dan puluhan lainnya luka-luka.
Serangan Israel ke Gaza pada Desember 2008 – Januari 2009 yang menewaskan lebih dari 1.400 orang–sebagian besar wanita dan anak-anak, mengakibatkan kerugian material di atas $1,6 milyar dan nyaris melumpuhkan seluruh ekonomi kawasan pinggir pantai itu.
Hingga saat ini Israel masih terus melancarakan serangan ke arah jalur Gaza. Beberapa waktu belakangan ini serangan militer bahkan gencar kembali.[di/ptv/hidayatullah.com]