Hidayatullah.com–Mesir telah menawarkan untuk menyediakan listrik pada Gaza dengan balasan kerja sama dalam kontra terorisme yang sedang dilakukan Kairo.
Pengumuman itu terjadi setelah kabinet keamanan Israel kemarin menyetujui pemotongan suplai listrik Israel ke Gaza sebesar 40 persen, “dalam menanggapi permintaan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas”.
Menurut laporan dari harian berbahasa Arab Asharq Al-Awsat, Mesir telah menawarkan Hamas suplai listrik dan kebebasan lebih di perbatasan Rafah sebagai gantinya Mesir menginginkan sejumlah tuntutan keamanan.
Baca: Qatar Akan Lokasikan 12 Juta USD Tangani Krisis Listrik di Gaza
Mesir dilaporkan meminta Hamas menyerahkan 17 orang yang dicari oleh Kairo atas tuduhan terorisme, ditingkatkannya keamanan oleh Hamas di perbatasan, dihentikannya penyelundupan senjata ke Semenanjung Sinai, dan informasi gerakan “elemen-elemen” ke Gaza melalui terowongan bawah tanah.
Baca: Cari Solusi Krisis Listrik, Delegasi Energi Turki Kunjungi Gaza .
Menurut Asharq al-Awsat, permintaan itu diberikan oleh pejabat keamanan Mesir pada kepala biro politik Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dalam kunjungan sembilan harinya di Kairo yang berakhir kemarin.
Masih belum jelas sejauh mana Mesir mampu mengurangi krisis daya Gaza, karena jalur dari Mesir yang memasok listrik ke Gaza selatan seringkali tidak beroperasi karena masalah teknis. Ketika jalur listrik Mesir bekerja, mereka menyediakan 25 megawat – hanya 6,25 persen dari jumlah daya yang dibutuhkan Gaza selama sehari penuh.*/Nashirul Haq AR