Hidayatullah.com– Azerbaijan dan Armenia yang dulunya satu wilayah lalu memerdekakan diri, sampai sekarang masih berseteru persoalan wilayah.
Duta Besar (Dubes) Azerbaijan untuk Republik Indonesia Tamerlan Garayev mengungkapkan, pihaknya berharap konflik senjata dengan negara Armenia yang berkecamuk selama dua dekade terakhir bisa selesai.
Hal itu ia sampaikan saat berbincang dengan belasan jurnalis usai buka puasa bersama di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (15/06/2017) lalu.
Menurut Tamerlan, invansi militer Armenia kepada negara yang merdeka pada tahun 1991 itu hanya membuat warga sipil Azerbaijan yang tinggal di wilayah Nagorno-Kabarakh semakin menderita.
“Setiap hari ada yang mati. Ketika mereka (pasukan bersenjata Armenia) melempar tembakan, banyak orang sipil tak bersalah yang terkena sasaran, anak muda, orang tua. Bukan perang besar tapi merenggut segalanya,” ujarnya.
Baca: Militer Azerbaijan Menembak Jatuh Pesawat Militer Armenia
Karenanya ia berharap dukungan negara-negara lain seperti Indonesia. Apalagi dengan meningkatnya eskalasi kekerasan dari militer Armenia, Tamerlan menyebut negara tersebut sudah mengabaikan beberapa resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tarmelan mengungkapkan, sesungguhnya kekuatan militer Azerbaijan tiga kali melebihi seluruh anggaran negara Armenia. Tapi invansi Armenia menjadi kuat karena didukung Rusia, Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan Iran.
“Azerbaijan meminta dukungan karena kami dalam posisi hukum internasional. Ini dasarnya hukum internasional, Azerbaijan tidak meminta sesuatu yang salah. Mendukung militer Armenia keluar dari wilayah teritorial Azerbaijan, ini posisi yang benar,” tegasnya.
Baca: Muslim Azerbaijan Kembali Desak Pencabutan Larangan Jilbab
Dalam kesempatan itu, Tamerlan juga menyampaikan rencana negaranya yang akan segera menandatangani 14 kontrak kerja sama dengan Pemerintah Indonesia saat kunjungan Presiden Azerbaijan ke tanah air, tahun ini. Ia menjelaskan kerja sama itu di antaranya mencakup budaya dan perdagangan.
Tamerlan mengatakan, negaranya merupakan salah satu penghasil minyak dan gas bumi terbesar di dunia. Juga memiliki beragam buah-buahan yang siap bersaing dengan negara lainnya.
“Kami memiliki mangga paling enak di dunia,” tukasnya berseloroh.*