Hidayatullah.com–“Persetan dengan Turki,” demikian salah satu pesan yang diberikan putra Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, Yair Netanyahu dalam sebuah pesan di yang dipostingi di Instagram hari Rabu, (15/05/2018).
Yair Netanyahu memposting pesan di Instagram saat Israel dan Turki mengusir diplomat-diplomat tertinggi masing-masing setelah kecaman Ankara terhadap aksi pembantaian penemba jitu Israel terhadap para pengunjuk rasa di Perbatasan Gaza.
Ankara mengecam sangat keras aksi pembunuhan oleh Zionis Israel terhadap 62 orang warga Palestina ini, kutip Middle Eye Monitor.
Anak Benjamin Netanyahu memasukkan pesan dalam gambar yang mirip dengan bendera Turki, yang memiliki latar belakang merah dan bintang putih serta bulan sabit di tengahnya. Gambar itu menunjukkan kata-kata “F*ck Turki” dengan bulan sabit di tempat huruf ‘c’.
Sebelumnya, hari Senin disebut hari paling berdarah di Gaza sejak 2014, ketika puluhan ribu orang melakukan protes sebagai bagian dari “Great March of Return“, sebuah aksi damai yang dibubarkan saat AS membuka kedutaan baru di Yerusalem (Baitul Maqdis) di hari yang sama.
Dua setelahnya, warga Palestina gugur, karena pengunjuk rasa di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki menandai 70 tahun sejak Nakba (Bencana) –ketika 750.000 orang warga Palestina diusir meninggalkan rumah mereka di Palestina yang bersejarah lalu didirikan ‘Negara palsu Israel’– gas air mata Israel, peluru baja berlapis karet dan amunisi hidup juga melukai 3.188 warga Palestina.
Baca: Anak PM Israel Picu Kegaduhan Politik saat Mabuk di Club Tari Bugil
Kementerian luar negeri Turki pada Selasa memerintahkan Duta Besar Israel Eitan Naeh untuk meninggalkan negara itu.
Hari Rabu, kementerian urusan luar negeri Israel memanggil satu-satunya wakil Turki yang tersisa ke negara itu untuk memprotes perlakuan duta besar Israel untuk Turki selama pemeriksaan keamanan ketika meninggalkan negara itu.
Sebagai pembalasan terhadap pengusiran Naeh, penjejah Israel memerintahkan Konsul Jenderal Turki di Yerusalem (Baitul Maqdis) untuk kembali ke rumah untuk konsultasi.
Husnu Gurcan Turkoglu bertanggung jawab atas hubungan Turki dengan Palestina. Duta besar Turki untuk kedua Tel Aviv dan Washington sudah ditarik kembali.
Turki memanggil konsul jenderal Israel di Istanbul setelah pengusiran Turkoglu, dan juga memintanya untuk meninggalkan negara itu.
Para pemimpin kedua negara itu menembakkan putaran komentar satu sama lain saat perselisihan berlanjut.
Pada hari Selasa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan: “Netanyahu adalah PM dari negara apartheid … Dia memiliki darah Palestina di tangannya dan tidak bisa menutupi kejahatan dengan menyerang Turki.”
Baca: Erdogan kepada Netanyahu: Kamu Sangat Lemah dan Miskin
Perdana Menteri Israel membalas di Erdogan, mengatakan: “Seorang pria yang mengirim ribuan tentara Turki untuk menduduki pendudukan Siprus utara dan menyerang Suriah tidak akan berkhotbah kepada kami ketika kami membela diri dari upaya Hamas.”
Pembunuhan sejumlah pengunjuk rasa Palestina di Gaza telah menempatkan Israel menjadi sorotan dunia, tetapi para pemimpin politik dan militer negara penjajah itu justru membuat narasi yang berbeda – yang menyalahkan gerakan pejuang pembebasan Palestina, Hamas.
Orang-orang Israel menuduh Hamas mengorganisir ‘Aksi Kembali ke Palestina’ yang terjajah, membayar orang-orang untuk hadir, dan menghasut mereka untuk menerobos pagar keamanan Israel di sepanjang perbatasan Gaza.
Namun, penyelenggara protes selama enam minggu terakhir mengatakan mereka dipimpin oleh masyarakat sipil Palestina.
“Kami adalah kelompok 20 penyelenggara, hanya dua di antaranya berafiliasi dengan Hamas,” kata organisator Hassan al-Kurd kepada majalah Israel 972 sebelum protes dimulai.
“Sebenarnya, sebagian besar dari kita, termasuk saya sendiri, adalah kelompok kiri. Semua partai politik di Palestina berada di belakang kami dan mendukung kami, dan Hamas – sebagai partai yang terpilih – adalah salah satu dari partai-partai itu,” lanjutnya.
Baca: Turki Minta Dunia Kecam Keikutsertaan Netanyahu Dalam Aksi Antiterorisme di Paris
Bukan Pertama
Ini bukan pertama kalinya Yair Netanyahu menimbulkan kontroversi. Sebuah saluran televisi Israel menyiarkan rekaman dari 2015 awal tahun ini, di mana ia menekan putra taipan dari konglomerat gas Kobi Maimon, dengan meminjam uang untuk pelacur.
Rekaman datang ketika polisi Israel melanjutkan penyelidikan mereka ke dalam kecurigaan bahwa perdana menteri menerima hadiah dari taipan sebagai imbalan atas bantuan politik.
Turki telah meminta Majelis Umum PBB untuk menyampaikan mosi ke Yerusalem, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Kamis, karena ketidaknyamanan atas warga Palestina yang gugur di Gaza.
Berbicara dalam sebuah wawancara kepada penyiar negara, TRT Haber, Cavusoglu juga mengatakan bahwa sebuah komisi independen perlu menyiapkan laporan tentang pembantaian di Gaza dan bahwa Israel harus berdiri di hadapan hukum.
Sejak peristiwa di Gaza, sejumlah negara, termasuk Irlandia, Belgia dan Luksemburg, telah memanggil duta besar Israel mereka dan menyatakan protes dan keprihatinan atas korban tewas warga Palestina.
Afrika Selatan juga memanggil duta besarnya dari Tel Aviv.*/Sirajuddin Muslim