Hidayatullah.com–Sindikat Wartawan Palestina (SJP) pada Rabu mengatakan bahwa ‘Israel’ telah membunuh lebih dari 46 insan pers Palestina sejak Intifada Al-Aqsha meletus pada tahun 2000. Hal ini terungkap dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan markas PBB di Jalur Gaza pada Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap wartawan.
Wakil ketua SJP, Tahseen al-Astal, meminta PBB untuk mengemban tanggung jawabnya dalam melindungi wartawan dan mengadili pelaku kejahatan ‘Israel’ terhadap jurnalis Palestina. “Sindikat setiap tahunnya menghitung antara 500 – 700 serangan pendudukan dan kejahatan (‘Israel’) terhadap jurnalis Palestina dan kini saatnya untuk menghentikan kejahatan ini dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan kejahatan dan mereka yang mengeluarkan perintah,” kata al-Astal dikutip Anadolu Agency.
Ia menekankan bahwa pelanggaran ‘Israel’ terhadap wartawan “bertujuan untuk membungkam pers sekaligus mencegah gambar faktual tersampaikan kepada dunia.” ‘Israel’ memiliki sejarah panjang menyasar wartawan, Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York mendokumentasikan 17 kasus pembunuhan wartawan terkonfirmasi di ‘Israel’ dan di wilayah Palestina yang diduduki sejak 1992. Sebanyak 15 jurnalis di antaranya tewas ditembak oleh ‘Israel’.
Tahun 2014, ketika ‘Israel’ meluncurkan serangan masif terakhirnya terhadap Gaza yang diblokade dan menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina, menjadi tahun paling berdarah bagi wartawan di Palestina.*