Hidayatullah.com–Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan entitas Zionis “Israel” menunda rekonstruksi Jalur Gaza, lapor Quds Press pada Selasa (24/06/2021).
“Semua pilihan terbuka untuk mendorong penjajah mengakhiri pengepuangannya,” ujar anggota biro politik Hamas.
Mohammad Nazzal dalam wawancaranya mengungkapkan bahwa Hamas sedang bersiap untuk “tahap terakhir” perjuangan melawan Zionis “Israel”.
“Setelah pertempuran Pedang Al-Quds, yang menghancurkan citra penjajah, kami menerima gencatan senjata dengan syarat dihentikannya pelanggaran di Yerusalem,” jelasnya. Menghentikan pelanggaran Zionis terhadap Masjid Al-Aqsha dan pengusiran warga Palestina di Syeikh Jarrah termasuk diantaranya.
“Kami Siap untuk semua opsi karena kami menyadari pelanggaran Zionis terhadap kesepakatan dan janji,” ujarnya dilansir Middle East Monitor.
Menanggapi seruan Otoritas Palestina untuk mengembalikan dialog nasional guna mengakhiri perselisihan internal, ia berkata: “Syarat kami adalah bahwa setiap perundingan baru apapun harus mengarah pada kemitraan Palestina berdasarkan hasil pemungutan suara sebagai negara yang beradab dan maju ke depan.”
Menutup wawancaranya, Nazzal menyebut pengadilan di Arab Saudi sebagai tindakan yang “dipolitisasi”. Ini sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang anggota Hamas yang ditahan oleh otoritas Saudi.
“Penahanan mereka tidak ada hubungannya dengan keadilan,” kata pejabat itu. “Pengadilan menerima arahannya dari tingkat politik tertinggi sebelum mengeluarkan keputusannya”.*