Hidayatullah.com–Dua truk yang memuat bahan bakar yang dibiayai Qatar telah memasuki Jalur Gaza sore kemarin melalui pintu perbatasan Karm Abu Salem. Ini adalah pengiriman pertama dari tiga kali pengiriman yang direncanakan.
Tiga pengiriman bahan bakar yang dibiayai Qatar diperbolehkan memasuki Jalur Gaza oleh otoritas penjajah Israel untuk satu-satunya pembangkit listrik Gaza, kutip Middle East Monitor (MEE).
Beberapa sumber mengatakan pada Ma’an bahwa sejumlah 6 truk yang mengangkut 450 liter bahan bakar diharapkan akan segera sampai di Gaza.
Otoritas Palestina (PA) keberatan terhadap langkah Qatar itu karena masuknya bahan bakar itu tidak dikoordinasikan dengan mereka.
Kebutuhan listrik harian Gaza berkisar 450 hingga 500 Megawatt. Namun, wilayah yang diblokade Israel itu telah berjuang selama bertahun-tahun dengan kekurangan pasokan karena terbatasnya akses bahan bakar dan infrastruktur yang rusak.
Pada tahun 2012, PBB memperingatkan bahwa Gaza bisa menjadi tidak bisa dihuni pada tahun 2020 jika tren saat ini tidak diubah.
Dalam laporan lain yang dirilis pada Juli 2017, PBB mengatakan “kehidupan rata-rata orang Palestina di Gaza semakin bertambah buruk,” dan bahwa bagi mayoritas wilayah penduduk Gaza, wilayah itu mungkin sudah tidak layak.*