Hidayatullah.com—Sekitar 40.000 warga Palestina melaksanakan shalat Tarawih di Masjid Al-Aqsha yang diberkati pada hari Rabu (13/3/2024), meskipun ada pembatasan dari penjajah ‘Israel’.
Departemen Wakaf Islam di Baitul Maqdis (yang dikelola Yordania) mengatakan, “Sekitar 40.000 warga Palestina melaksanakan shalat malam dan shalat Tarawih di Masjid Al-Aqsha, meskipun ada tindakan penjajah, pada hari ketiga bulan suci.”
Pasukan penjajah berusaha mencegah sejumlah pemuda masuk untuk shalat di Masjid Al-Aqsha, bertepatan dengan pengetatan prosedur di Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya selama lima bulan berturut-turut, menurut saksi mata di kota tersebut.
Pada hari pertama bulan Ramadhan, pasukan penjajah memasang kawat berduri di pagar yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha yang diberkati, di area “Bab Al-Asbat”, dengan tujuan untuk mencegah jamaah memasuki Masjid Al-Aqsha, tulis Palestine Information Centre (PIC).
Kegubernuran Yerusalem mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, “Dalam preseden yang berbahaya dan untuk pertama kalinya sejak tahun 1967, tentara penjajah hari ini memasang kawat berduri di pagar yang berdekatan dengan masjid di area (Gerbang Asbat).”
Sejak dimulainya agresi penjajah terhadap Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober lalu, Masjid Al-Aqsha mengalami pengepungan ketat oleh penjajah, dan pembatasan masuknya jamaah ke dalamnya, di tengah ancaman pasukan penjajah. untuk membatasi jumlah jamaah di sana selama Ramadhan.
Ramadhan jatuh tahun ini ketika tentara penjajah melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, dengan dukungan Amerika dan Eropa. Sejak tanggal 7 Oktober, dengan pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah warga sipil Palestina, menghancurkan mereka secara langsung. penghuninya, dan mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Agresi yang terus berlanjut menyebabkan gugurnya 31.272 orang dan melukai 73,24 orang, selain itu sekitar 85 persen populasi Jalur Gaza harus mengungsi, menurut otoritas Jalur Gaza serta badan dan organisasi internasional.*