Hidayatullah.com–Adalah Abdullah bin Nu’aim Al Bajali, seorang tabi’in yang biasa berpuasa dan beribadah. Suatu saat beliau mendatangi Al Hajjaj sang penguasa dzalim untuk menasihatinya. Namun Al Hajjaj tidak menerima nasihat itu dan ia malah memutuskan untuk membunuh Abdullah dengan cara dikurung di rumah gelap dan mengunci pintunya selama 15 hari.
Setelah tiba waktunya, Al Hajjaj pun memerintahkan untuk membuka pintu itu dengan bermaksud untuk mengeluarkan jenazah Abdullah dan menguburnya. Namun ketika pintu itu dibuka, Al Hajaj menyaksikan Abdullah sedang berdiri melaksanakan shalat. Akhirnya Al Hajaj mengatakan,”Pergilah sekehendak hatimu.” (Tahdzib At Tahdzib, 6/286)