Hidayatullah.com—Badan Keamanan Perbatasan Malaysia (AKSEM) akan mengerahkan drone untuk memantau situasi di sepanjang perbatasan Malaysia-Thailand, terutama untuk menggagalkan arus masuk migran ilegal ke wilayahnya.
Wakil Dirjen AKSEM Mohd Redzuan Mohd Zain mengatakan 25 unit drone berteknologi tinggi akan dipergunakan di empat wilayah yang berbatasan dengan Thailand, yaitu negara bagian Kelantan, Perlis, Kedah dan Perak.
“Aksem meminta 25 unit drone yang diharapkan akan bisa dipergunakan mulai 1 Juli,” kata Mohd Redzuan.
“Setiap negara bagian akan mendapat 2 unit drone yang akan dipakai untuk memantau perbatasan darat dan laut,” imbuhnya.
“Drone-drone itu akan membantu kami dalam mengatasi masalah migran ilegal,” kata Mohd Redzuan kepada para reporter usai inspeksi sebuah dermaga di Rantau Panjang pada Sabtu malam (30/5/2020) seperti dikutip Bernama.
Dia juga mengatakan bahwa AKSEM meminta 25 unit kendaraan 4WD, yang disebutnya sangat penting membantu petugas di lapangan dikarenakan kontur medan dan kondisi jalan menuntut kendaraan yang lebih mumpuni.
“Sebagai contoh, jarak antara Kelantan dan Perlis adalah 662 kilometer dengan 137 jalur tikus,sementara perbatasan Malaysia-Thailand di Sungai Golok panjangnya 95 kilometer dan kebanyakan jalur tikus itu ada di daerah ini,” paparnya.*