Hidayatullah.com—Lantunan ayat suci Al Quran itu begitu enak didengar itu seperti memberi nafas pada paru-paru. Lantunan itu dibawakan oleh anak-anak dari SD sampai SMA, yang tengah bertanding dalam Musabaqoh Hifdzil Qur’an atau – Musabaqoh Penghafal Quran (MHQ) yang diselenggarakan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Aqsha Delatinos.
Lomba yang berlangsung dua hari ini tak hanya menarik minat anak dan remaja, namun juga ayah dan ibu mereka yang memberi support. Jadi bisa dibayangkan, mereka yang datang sejak syuruq itu benar-benar meramaikan masjid Al Aqsha Delatinos.
Mereka yang datang adalah siswa-siswa dari sekolah-sekolah di Tangerang Selatan dan sekitarnya. Mereka datang utnuk mengadu ketrampilan membaca dan menghafal Qur’an. Kegiatan ini senada dengan tema besar Masjid Al Aqsha, “Ramadhan Mulia-Ramadhan Tarbiyah”.
Menurut Direktur LAZ Al Aqsha, Abdul Haris, Ini merupakan langkah penting, karena kegiatan ini secara langsung akan memfasilitasi anak-anak dan remaja selalu dekat dengan masjid dan ini dilakukan sebagai upaya untuk terus menghidupkan syiar Al Quran.
“Kita jangan hanya bicara saja, namun hadirkan suasana yang bisa menambah kegairahan anak-anak baca dan menghafal Quran. InsyaAllah banyak berkahnya pada ummat. Dan Islam akan makin jaya,” kata Andul Haris dengan penuh semangat.
MHQ ini cukup mendapat sambutan dari para siswa maupun orang tua. Antusias peserta sangat kelihatan, “Sangat menggembirakan. Diluar dugaan, jumlah peserta mencapai 133 orang dari 66 sekolah yang tersebar di daerah Tangerang Selatan. Padahal awalanya kita batasi hanya maksimal 100 orang, namun karena masih banyak peminat, akhirnya kita akomodir, sampai 133 orang,” Kata Regal Sufi salah satu panitia lomba.
Kemudian Abdul Haris juga menambahkan arti pentingnya untuk
memfasilitasi anak-anak dan remaja kita yang sudah mempunyai hafalan Qur’an. “Alhamdulillah, banyak sekali anak-anak kita sekarang yang sudah menghafal al quran. Hampir semua sekolah-sekolah sekarang mengadakan program hafalan Qur’an. Nah, agar anak-anak terus semangat dan lebih termotivasi, kita fasilitasi mereka untuk menampilkan kemampuan dan capaiannya masing-masing,” jelasnya.
Jadi, lanjut Abdul Haris, MHQ ini bukan hanya sekedar lomba unjuk kemampuan, tapi lebih sebagai sarana mengukur capaian dan kualitas bacaan dan hafalan, serta upaya penyempurnaan dan perbaikan yang masih diperlukan.
Saat ditanya tentang skala cakupan kegiatan ini, Abdul Haris masih akan melihat respon masyarakat lebih lanjut. “Ya, kalau untuk skala event, memang masih terbatas Tangerang Selatan.Tapi Insya Allah gaungnya menembus langit ketujuh,” terang Abdul Haris.*